10.000 Orang Kaya Tinggalkan Prancis, Ada Apa?

marketeers article

Keberadaan penduduk kelas premium atau orang kaya mau tidak mau harus diakui sebagai salah satu faktor ekonomi penting. Selain pajak, mereka biasanya merupakan pengusaha yang banyak membuka lapangan kerja bagi orang banyak. Intinya, berputarnya ekonomi seuatu negara atau wilayah secara tidak langsung merupakan kontribusi para manusia tajir ini.

Tapi, sayangnya sekitar 10.000 penduduk Prancis berstatus kaya meninggalkan negara tersebut tahun lalu, seperti dikutip dari New World Health. Dari berbagai wilayah di Prancis ini, Paris paling terkena imbas di mana sekitar 7.000 orang kaya pergi meninggalkan ibukota selama tahun lalu. Artinya angka itu merupakan 6% dari total populasi 126.000 orang kaya di sana.

Mayoritas para penduduk kota mode ini hijrah ke Inggris, Kanada, Australia, dan Israel. Penyebabnya bisa disebabkan beberapa hal, salah satunya adalah keamanan kota Paris mulai diragukan setelah insiden teroris di 2015 lalu. Selain itu, konon karena pemerintah menerapkan pajak progresif sehingga semakin makmur seseorang, nilai pajaknya semakin tinggi. Bahkan, aktor terkenal Prancis Gerard Depardieu berganti kewarganegaraan menjadi Belgia karena masalah pajak.

Selain Prancis, New World Health juga merilis daftar eksodus para orang kaya ini di negara lain. Salah satunya Tiongkok yang ditinggalkan oleh sekitar 9.000 orang kaya pada tahun 2015, walau jumlah itu hanyalah sekitar 1% saja dari populasi. Sementara, di Italia 4.000 yang eksodus atau setara dengan India, dan sekitar 3.000 orang kaya meninggalkan Yunani.

Tapi, eksodus di Tiongkok dan India ini tidak terlalu mengkhawatirkan. Alasannya, menurut laporan, kedua negara itu masih memproduksi banyak miliuner-miliuner baru. Sekalinya kualitas penunjang hidup semakin baik di sana, orang-orang ini diperkirakan akan kembali lagi ke negaranya. Perginya orang kaya ini dipastikan akan melemahkan perekonomian secara makro karena kemampuan mereka dalam membayar pajak dan mempekerjakan orang banyak.

Beda cerita dengan Australia. Selama tahun lalu ada sekitar 8.000 orang kaya masuk ke sana. Sementara yang masuk ke AS dan Israel mencapai 7.000 dan 4.000.

Editor: Sigit Kurniawan

    Related