143 Juta Internet User di Indonesia, Masih Bisa Ditingkatkan?

marketeers article
44825231 jakarta, indonesia october 21, 2014: the national monument is a 132m tower in the centre of merdeka square, jakarta, symbolizing the fight for indonesia.

Jumlah pengguna Internet di Indonesia pada tahun 2017 lalu mencapai angka 143,26 juta pengguna. Angka ini hanya naik sedikit dari jumlah pengguna Internet di tahun 2016, 132,7 juta. Data ini merunut pada hasil riset yang dikeluarkan oleh Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII)

Dengan data ini menandakan bahwa sudah ada 54,68% masyarakat Indonesia yang terkoneksi dengan jaringan Internet. “Kenaikannnya mencapai 10 juta pengguna dalam satu tahun,” ujar Sekretaris Jenderal APJII Henri Kasyfi Soemartono di Jakarta, Senin (19/2/2018)

Untuk kategori wilayah, Pulau Jawa berkontribusi sebagai pengguna Internet terbesar di Indonesia. Disusul oleh Pulau Sumatera dan Kalimantan. Menurut Henri hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi para operator seluler untuk memperluas jaringannya di luar Pulau Jawa.

Henri menambahkan, saat ini pengguna Internet sudah banyak di wilayah urban. “Tapi, untuk wilayah rural masih perlu ditingkatkan dengan melebarkan penetrasi,” ujar Henri.

Berdasarkan kategori usia, pengguna internet ternyata didominasi oleh usia 19-34 tahun dengan persentase sebesar 49,52%. Disusul kategori usia 35-54 tahun dengan persentase 29,55%. Jenis kelamin pria masih mendominasi sebagai pengguna Internet terbanyak di Indonesia, sementara kalangan perempuan pada angka 48,57%.

Komposisi pengguna Internet bila dirunut berdasarkan level ekonomi, maka kelas strata ekonomi sosial menengah bagian bawah berkontribusi besar terhadap pengguna Internet di Indonesia, sebanyak 74,62%.

Survei APJII juga menerangkan data terkait dengan penggunaan aplikasi berbayar dan berlangganan di kalangan pengguna Internet di Indonesia. Ternyata hanya 11,42% pengguna Internet di Indonesia yang menggunakan aplikasi berbaya. Sementara, untuk aplikasi berlangganan, hanya terdapat 6,29% dari total pengguna Internet di Indonesia.

Hal ini bisa diartikan model bisnis aplikasi berbayar dan berlanggganan kurang diminati oleh masyarakat. Dengan kata lain, pelaku bisa memperluas distribusi pembayarannya sehingga konsumen bisa melakukan proses pendaftaran atau berlangganan secara mudah.

Editor: Sigit Kurniwan

Related