Grab meluncurkan GrabPay Credits sebagai opsi pembayaran non-tunai terbaru yang memungkinkan pengguna untuk melakukan top-up melalui beragam jaringan di Jakarta, Selasa (29/11/2016).
GrabPay Credits kini memungkinkan seluruh pengguna di Asia Tenggara untuk menikmati kenyamanan dari penggunaan metode pembayaran non-tunai. Top-up saldo bisa dilakukan di berbagai mitra bank lokal, ATM, dan jaringan top-up lainnya. GrabPay Credits yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia dan Singapura akan segera tersedia di negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam beberapa minggu ke depan.
Grab mengakui adanya tantangan lantaran penetrasi transaksi non tunai di Indonesia masih rendah. “Pembayaran masih menjadi sisi yang kurang. Kebanyakan masih menggunakan uang tunai. Gejala ini disebabkan oleh budaya dan kebiasaan masyarakat. Bisa kita lihat, hanya 36% dari total penduduk Indonesia yang punya bank account, hanya 26% yang punya debit card,” jelas Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia.
Ridzki melanjutkan, transaksi dengan kartu kredit meski sangat disenangi warga dunia, namun tidak menjadi pilihan utama di Indonesia. Berawal dari sini, GrabPay yang sebelumnya hanya menggunakan kartu kredit kini telah bisa di top-up dengan berbagai cara.
“Promosi saja tidak cukup untuk mendorong penggunaan transaksi cashless. Kami perlu melakukan edukasi dan memberi pengalaman agar orang nyaman. Membangun kebiasaan adalah kuncinya,” ujar Mediko Azwar, Marketing Director Grab Indonesia
Masih menurut Mediko, peran sebuah program promosi masih memberikan efek yang besar. Meski begitu, promosi mampu meningkatkan penetrasi namun akan turun di luar promosi. Tapi dengan edukasi Grab mencoba bangun kebiasaan dan menjawab masalah kepercayaan.
“Permasalahan yang bisa kita lihat adalah dulu penggunaan kartu kredit tidak bisa menyentuh semua lapisan masyarakat lantaran sulit didapatkan. Persepsi lain, kartu kredit kurang aman. Dari sini kami luncurkan GrabPay Credit,” tutup Ridzki.
Editor: Sigit Kurniawan