Melihat 45 Tahun Campina Bersaing di Pasar Es Krim

marketeers article
Three happy women eating ice cream in the city, talking each other and smiling. This is a mixed race group, one girl is half asian and one is middle eastern. Lifestyle, friendship and urban life concepts.

Berawal dari sebuah industri rumahan sederhana pada tahun 1972, kini Campina berkembang menjadi salah satu produsen es krim besar di Indonesia. Selama 45 tahun, Campina menyadari ada banyak perubahan yang terjadi seiring perkembangan zaman. Untuk itu, Campina tak henti untuk selalu melakukan inovasi di setiap produknya agar terus disukai konsumennya.

Tahun ini, Campina meluncurkan produk terbaru untuk segmen anak-anak yaitu Happy Cow.  Happy Cow merupakan es krim baru dengan manfaat susu yang hadir dalam tiga varian, yaitu happy cow cup, happy cow malt blast, dan happy cow rainbow.

“Khusus untuk Happy cow cup, es krim ini memiliki bentuk kemasan yang unik menyerupai kaki sapi, sendok es krim yang ada di bagian belakang tutup kemasan menambah kepraktisan Happy Cow. Hal ini yang selalu menjadi jawaban Campina terhadap kebutuhan penikmatnya,” kata National Sales Manager & Marketing Manager Campina Es Krim Adji Andjono dalam keterangan resminya di Marketeers.

Pada tahun 2015, Campina meluncurkan varian Tropicana Choco Caramelt, es krim vanila yang dibalut saus karamel dengan pelapis cokelat, kacang, dan remah biskuit. Tropicana Choco Caramelt dihadirkan untuk mereka yang sedang kumpul bersama teman atau sedang menikmati me time. Dengan berbagai varian, pecinta es krim bisa memilih sesuai selera.

National Sales Manager & Marketing Manager Campina Es Krim Adji Andjono mengatakan, di tengah persaingan bisnis es krim yang terus berkembang, Campina bukan hanya melakukan inovasi produk, tapi juga melakukan pengembangan di sisi nilai-nilai perusahaan yang berkomitmen pada pelestarian lingkungan hidup.

“Sejak satu dekade yang lalu, Campina telah mulai menggunakan air filtrasi sebagai langkah untuk mengurangi penggunaan air mineral pabrikan dan penggunaan kemasan plastik,” kata Adji dalam keterangan resmi yang diterima Marketeers.

Terkait dukungan dalam melestarikan lingkungan hidup, setiap karyawan membawa sendiri botol atau gelas untuk mengambil air minumnya. Selain itu, sebagai pabrik yang mengolah bahan makanan, Campina menyadari dampak limbah sampah yang dihasilkan.

Selain itu, Campina menyiasatinya dengan membuat kompos cair dan kering yang diolah sendiri. Campina juga telah memperoleh sertifikat proper warna biru dari Kementerian Lingkungan Hidup yang menandakan pihaknya telah berhasil mengolah limbah.

 

Related