Langkah Strategis Hanwha Life untuk IPO 2020

marketeers article
Jajaran Direksi Hanwha Life

Perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan Hanhwa Life Insurance Indonesia (bagian dari Hanhwa Group) mendeklarasikan langkah strategisnya di pasar Tanah Air. Hanwha pun memasang target untuk menjadi perusahaan asuransi 10 terbaik pada tahun 2020.

Untuk mencapai misi tersebut, tahun ini Hanwha Life memperkenalkan program pelatihan bertajuk Hanwha Financial Planner (HFP) untuk tenaga pemasara sekaligus memperkenalkan produk baru, yakni Hanwha Health Protection. Hanwha Life pun mengungkapkan rencananya untuk IPO (Initial Public Offering) pada tahun 2020. 

“Memasuki usia ke empat, kami harap tahun ini dan tahun berikutnya Hanwha Life bisa menjadi solusi perlindungan dan kepercayaan maayarakat Indonesia,” ujar Cho Kook Whan, CEO Hanwha Life Insurance Indonesia saat menggelar konferensi pers di kantornya di Sudirman Jakarta, Rabu (5/4/2017)

Dalam berbisnis di Indonesia, saat ini Hanwha Life telah memiliki lebih dari 3.330 agen yang telah tersertifikasi. Bersama dengan program HFP tersebut, Hanwha Life memiliki langkah strategis dalam pengembangan keagenan dengan FTA (full time agent). Dalam menjalankan dua upaya di atas, Hanwha Life telah didukung oleh FPSB (Financial Planning Standard Board) Indonesia.

Selain diharapkan dapat menjawab kepercayaan dan kebutuhan konsumen, melalui program HFP diharapkan para tenaga pemasar Hanwha Life dapat menjaga hubungan serta memberikan pendekatan perencanaan holistik dan proteksi kekayaan klien. 

Selain membangun agen yang unggul, Hanwha Life juga menawarkan produk yang cocok untuk pasar Indonesia. Dengan Hanwha Health Protection, perusahaan ini menawarkan beragam manfaat yang unik dan perlindungan yang tepat kepada nasabah untuk mendapatkan perawatan di dalam maupun di luar negeri.

Produk ini secara umum diperuntukkan bagi keluarga Indonesia, mulai dari bayi yang berusia 1 bulan sampai lansia yang berusia 64 tahun. Sementara jaminan perlindungannya diberikan sampao dengan usia 75 tahun. Pada produk ini juga tidak ada batasan jumlah tertanggung dalam satu polis. 

Hanwha Health Protection juga dapat dikoordinasikan dengan perlindungan asuransi kesehatan yang sudah ada juga BPJS Kesehatan. Artinya, produk ini dapat menanggung ekses biaya rumah sakit yang belum dijamin oleh asuransi kesehatan atau asuransi dasar Hanwha Link Regular – yang merupakan produk asuransi jiwa terkait investasi dengan pembayaran premi berkala. 

“Dengan upaya ini, kami ingin membangun bisnis dan menargetkan untuk break even point (BEP) pada 2019 dan meraup untuk pada 2020 sebagai modal untuk IPO,” jelas Henry Januar, CAO Hanwha Life Insurance Indonesia.

Henry juga menyebutkan bahwa perlu waktu bagi perusahaan asuransi jiwa untuk meraup untuk. Ditambah, sejak 2013 Hanwha Life beroperasi di Indonesia, perusahaan asuransi jiwa asal Korea pertama yang masuk Indonesia ini kerap melakukan investasi yang cukup masih.

Sebab itu pula, sampai akhir tahun kemarin, perusahaan ini masih mengalami kerugian hingga Rp 90 miliar. Namun perusahaan ini mengklaim bahwa laporan keuangannya terus menunjukkan tren positif, dan kerugian mereka diharapkan tahun depan akan terus berkurang.

Editor: Sigit Kurniawan

Related