8 Perusahaan Indonesia Masuk Forbes Global 2000, Mayoritas BUMN

marketeers article
Ilustrasi perusahaan Indonesia masuk daftar Forbes Global 2000. (Sumber: 123rf)

Forbes baru saja merilis daftar 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia. Menariknya, sejumlah nama perusahaan yang masuk ke dalam daftar tersebut ada yang berasal dari Indonesia.

Diketahui, peringkat tersebut diberikan berdasarkan analisis empat faktor. Meliputi, penjulana, laba, aset, dan nilai pasar.

Adapun penilaian ini dilakukan berdasarkan data keuangan selama 12 bulan terakhir atau yang tersedia per 5 Mei 2023. Ada 58 negara yang diwakili oleh perusahaan publik dalam daftar.

Sebagai sebuah grup, perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar 2023 memiliki penghasilan penjualan US$ 50,8 triliun, laba US$ 4,4 triliun, aset US$ 231 triliun dan nilai pasar US$ 74 triliun.

BACA JUGA Bidik Pangsa Perusahaan, Lenovo Rilis Digital Workplace Solutions

Dalam daftar tersebut terlihat bahwa Amerika Serikat memimpin dengan 611 perusahaan masuk ke dalam peringkat tersebut. Kemudian disusul oleh China dengan 346 perusahaan.

Sementara itu, untuk Indonesia, ada delapan perusahaan yang masuk dalam kategori perusahaan terbesar di dunia versi Forbes. Mayoritas perusahaan tersebut merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan dalam bidang perbankan.

Berikut perincian daftar perusahaan indonesia yang masuk top global Forbes dengan peringkat dunia dan nilai laba dan total aset:

1. BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasil menempati posisi 307 dengan laba US$ 3,45 miliar, nilai aset US$ 119,84 miliar, dan nilai pasar US$ 53,79 miliar.

2. Bank Mandiri

Bank Mandiri berada di peringkat ke 418 dengan laba US$ 2,72 miliar, aset US$ 120,8 miliar, dan nilai pasar US$ 32,58 miliar.

BACA JUGA Kincentric Menobatkan ofi Sebagai Perusahaan Best Employers

3. BCA

Bank Central Asia (BCA) berada di posisi 462 dengan laba US$ 2,93 miliar, aset 88,15 miliar, dan nilai pasar US$ 75,6 miliar.

4. Telekomunikasi Indonesia (Telkom)

Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menempati peringkat ke 787 dengan laba US$ 1,4 miliar, aset US$ 18,57 miliar, dan nilai pasar US$ 28,15 miliar.

5. BNI

BNI berhasil menempati peringkat 930 dengan laba US$ 1,23 miliar, aset US$ 66,15 miliar, dan nilai pasar US$ 11,76 miliar.

6. Bayan Resources

Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan ini menempati posisi 983 dengan laba US$ 2,18 miliar, aset US$ 3,94 miliar, dan nilai pasar US$ 46,96 miliar.

BACA JUGA Tanam 450.000 Pohon, Tren Perusahaan Tekan Emisi Meningkat

7. Adaro Energy

Masih dari pertambangan, Adaro Energy berada di peringkat ke 1.393, dengan laba US$ 2,5 miliar, aset US$ 10,78 miliar, dan nilai pasar US$ 5,93 miliar.

8. Garuda Indonesia

Terakhir, perusahaan maskapai kebanggaan Tanah Air, Garuda Indonesia menempati posisi ke 1.572 dengan laba US$ 3,67 miliar, nilai aset US$ 6,24 miliar, dan nilai pasar US$ 393 juta.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related