The 8th KIN ASEAN Forum, Where will ASEAN Go?

marketeers article
The 8th KIN ASEAN Forum 2017

Tahun 2018 akan menjadi tahun yang penuh ketidakpastian bagi para pemasar di Indonesia. Begitu juga di pasar Asia yang semakin dilirik oleh dunia. Menjawab kondisi tersebut, KIN ASEAN Forum kembali hadir dan memberikan inspirasi dari para pelaku industri, akademisi, organisasi nirlaba, serta pemerintah dengan berbagai perspektif.

Pada acara eksklusif yang hanya dihadiri oleh para pemegang posisi puncak organisasi ini dari tahun ke tahun menghasilkan bukan sekadar diskusi strategis tetapi juga melahirkan kolaborasi dari antarpeserta.

Pada The 8th Annual KIN ASEAN Forum tahu ini, Foresight: Where will ASEAN go? menjadi tema bahasan dari forum yang dibawa oleh Hermawan Kartajaya sejak tahun 2010 ini. Para pemasar dari 12 negara di Asia seperti Thailand, Korea, Singapura, Malaysia, Filipina, Srilanka, Jepang, China, dan yang lainnya pun hadir berbagi isi kepala mereka di ajang ini.

Executive Chairman MarkPlus, Inc Hermawan Kartajaya selaku Co-Founder KIN ASEAN mengatakan bahwa Marketing saat ini sangat kompleks. “Para entrepreneur perlu banyak memberikan perhatian di kondisi industri yang Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity (VUCA). Di Asia pun muncul istilah DAMO (Discovery, Adventure, Momentum, Outlook) yang dicetuskan oleh Pendiri Alibaba Jack Ma,” ujar Hermawan.

Dalam memberikan inspirasi, beberapa nama pembicara seperti Robert C. Wolcott (Executive Director, KIN Professor dari Kellogg School of Management), Direktur Pertamina Gas Yenni Andayani yang berbicara soal Energy, Presdir Nissan Motor Indonesia Eiichi Koito yang berbicara soal The Car of the Future dan beberapa nama lainnya disuguhkan pada acara ini.

Diharapkan, melalui ajang ini akan lahir berbagai inovasi untuk kemajuan ASEAN di era yang semakin tidak menentu ke depannya.

Related