Adaptasi Teknologi untuk Efisiensi Cetak dan Kemasan

profile photo reporter Marketeers
Marketeers
22 Oktober 2020
marketeers article
package, recycling and eating concept disposable box for takeaway food with wooden fork, knife and napkin on table

Artikel ini ditulis oleh Founder dan CEO Printerous, Kevin Osmond, yang memiliki pengalaman telah lebih dari 14 tahun di industri teknologi dan digital.

****

Tren layanan pesan antar semakin kompetitif dengan adanya peningkatan sebesar 22% di tengah masa pandemi berdasarkan survei Nielsen, Maret 2020. Semakin banyaknya pilihan dalam berbelanja online, konsumen pun semakin selektif dalam memilih produk.

Perubahan ini mendorong pelaku usaha untuk beradaptasi dan mempertahankan usahanya. Mereka berlomba-lomba meningkatkan efektivitas dan kreativitas dalam strategi pengembangan usahanya.

Indonesia memiliki potensi besar dalam perekonomian digital. Mengadaptasi peranan teknologi bagi setiap industri dinilai menjadi jawaban yang bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Teknologi memudahkan proses cetak dan kemasan

Adaptasi teknologi pada berbagai macam industri terus dilakukan, sebut saja fashion, properti, dan retail, begitu pula dengan industri percetakan. Seiring dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan kemasan, industri percetakan perlu mengadopsi teknologi digital sebagai solusi yang komprehensif sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Beberapa negara tetangga lainnya seperti Amerika, China, dan Korea sudah terbiasa akan proses mencetak online. Di era kebiasaan baru, pelaku usaha dituntut lebih inovasi untuk bisa menjaga efisiensi usaha salah satunya mengadopsi kebiasaan cetak baru ini bisa digunakan oleh secara online. Hal ini bisa menjawab tantangan dalam membuat desain produk cetak, mencari percetakan dengan produk lengkap, serta menerima penawaran harga dengan kualitas produk seimbang.

Adopsi teknologi dalam proses cetak dan kemasan bisa menjadi salah satu solusi bagi pelaku usaha untuk mendapat efisiensi biaya dan meningkatkan daya saing produk sekaligus mengembangkan usahanya.

Tingkatkan produktivitas melalui platform business model

Membangun infrastruktur mencetak online tentu bukan hal yang mudah, industri percetakan sendiri biasanya sangat konvensional dimana proses pemesanan dan operasional masih berjalan manual. Butuh waktu dan tenaga lebih bagi percetakan tradisional untuk merambah dunia online yang mampu bersaing dengan teknologi negara asing.

Hal inilah yang menyebabkan lahirnya inovasi bisnis platform online dimana menghubungkan percetakan dengan konsumen melalui teknologi digital. Sebagai platform, peranan terbesar ialah meningkatkanproduktivitas kedua belah pihak yakni mitra cetak agar menjangkau lebih banyak pelanggan sedangkan bagi konsumen untuk bisa mendapat solusi cetak efisien dengan produk berkualitas, harga terjangkau dan proses yang mudah.

Printerous sebagai online printing platform terbesar di Indonesia membangun sistem yang mampu mengalokasi setiap pesanan dari konsumen ke para mitra cetak berdasarkan spesialisasi dan lokasi masing-masing percetakan dimana tentu mitra telah dikurasi berdasarkan standarisasi mesin, kecepatan, harga, dan kualitas produk.

Saat ini, Printerous telah memiliki jaringan lebih dari 300 mitra percetakan tersebar di 24 kota Indonesia. Tercatat lebih dari 35.000 usaha baik itu UMKM, UKM hingga korporat telah terbantu dalam mendesain dan memenuhi kebutuhan cetaknya.

Solusi cetak satu pintu end to end untuk bisnis

Setiap usaha memiliki kebutuhan cetak berbeda dengan tingkat kompleksitas beragam. Kartu nama adalah produk cetak standar yang dimiliki setiap usaha dimana dari segi produksinya tergolong tidak kompleks tapi bagi mereka yang memiliki ribuan bahkan jutaan pegawai, tentu mendesain kartu nama untuk setiap pegawai baru akan menjadi tantangan jika belum adanya sistem yang tepat.

Contoh lainnya adalah kemasan, yang merupakan produk cetak esensial di masa pandemi karena peningkatan usaha pesan antar dan online. Kemasan kini dikatakan menjadi bagian dari produk itu sendiri bahkan terhitung dalam HPP. Kebutuhannya tentu berulang dan memungkinkan untuk memiliki ragam tipe kemasan yakni: kemasan primer, sekunder dan tersier.

Dalam usaha kuliner biasanya mereka membutuhkan food grade packaging sebagai pelindung produk makanan/minuman, paper bag, sticker label, dan packaging box untuk melindungi produk utama dalam proses pendistribusian. Distribusi kemasan itu sering kali juga menjadi tantangan besar terutama pelaku usaha franchise atau e-commerce dengan jumlah outlet maupun warehouse tersebar di berbagai kota.

Layanan e-procurement kebutuhan cetak kendatinya menjadi banyak permintaan oleh korporat dengan kebutuhan cetak berkala tersebut. Tak hanya menjadikan proses pemesanan yang mudah, fitur pengiriman ganda hingga instalasi produk di seluruh Indonesia menjadi nilai tambah dalam meningkatkan efisiensi operasional pelaku usaha multinasional ini.

Sistem online yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun memfasilitasi pelaku usaha agar bisa memonitor setiap transaksi atau pesanan sehingga pengadaan produk cetak berjalan transparan.

Printerous berharap tak hanya sekedar solusi cetak namun ekosistem bagi setiap industri dari berbagai tipe usaha untuk memenuhi kebutuhan mulai dari mendesain, memproduksi hingga mendistribusikan produk cetak tersebut dengan lebih mudah, ekonomis, dan efisien.

Related