Adira Finance Peroleh Pinjaman Sindikasi US$350 Juta

marketeers article

Adira Finance berhasil mendapatkan pinjaman sebesar US$350 juta. Keberhasilan ini di antaranya berkat pengaruh Indonesia di ekonomi global yang memakin kuat, sehingga mendorong bank-bank luar negeri untuk memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan Indonesia dengan kinerja yang mumpuni.

Adira Finance melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui pinjaman sindikasi dalam mata uang asing. Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk BNP Paribas., DBS Bank Ltd., Maybank Grup; MUFG Bank, Ltd., dan United Overseas Bank Limited. sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.

Dalam penerbitan pinjaman sindikasi ini yang ditandatangani 12 April 2019 ini, terjadi kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 2 kali dari rencana awal. Ini membuktikan bahwa investor menaruh kepercayaan besar pada Adira Finance.  Fasilitas ini telah berhasil menarik minat para investor asing yang kebanyakannya berasal dari Singapura, Taiwan, dan Jepang. Fasilitas pinjaman berjumlah US$350 juta dengan tenor 3 tahun ini memperoleh tingkat bunga yang kompetitif di tengah kondisi pasar dan perekonomian nasional yang masih mengalami ketidakpastian.

Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama, Perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fullyhedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk) mengingat kegiatan pembiayaan Adira Finance menggunakan mata uang rupiah dan suku bunga pembiayaan yang tetap.

“Kami berhasil merampungkan pinjaman sindikasi ketujuh di tahun 2019. Seperti tahun lalu, fasilitas ini akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan sebesar 5%-10% di tahun 2019.  Selain itu, baru-baru ini kami juga mendapatkan pemeringkat dari credit Internasional yaitu dari Moody’s dan Fitch masing-masing dengan peringkat Baa2 dan BBB (investment grade) yang merupakan rating yang sama dengan Republik Indonesia,” jelas Hafid Hadeli, Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk., dalam siaran persnya.

Ia berharap bahwa dengan memperoleh peringkat tersebut dapat memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di komunitas keuangan. “Peringkat tersebut bisa membuat kami mendapatkan kesempatan untuk terus berupaya memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif,” tambah Hafid.

I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Perusahaan  menambahkan Adira Finance terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutuhan pendanaan perusahaan. Investor mereka berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Singapura, dan Taiwan. Adapun fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 36% atas pendanaan sendiri Perusahaan yang mencapai Rp 22 triliun pada akhir tahun 2018.

“Sekitar 18% dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 46% berasal dari pendanaan dari pasar modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah. Dengan gearing ratio pada level 3,1 kali, perusahaan memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan kedepannya untuk memenuhi kebutuhan penyaluran pembiayaan baru,” papar  Made.

    Related