Akhir 2017 Bisnis Korporasi DBS Indonesia Targetkan Tumbuh 10%

marketeers article

Selama semester pertama tahun 2017, Bank DBS Indonesia berhasil menjaga pertumbuhan dalam bisnis institutional banking. Dalam paruh pertama tahu ini, pendapatan Bank DBS Indonesia dalam sektor korporasi meningkat sebesar 8% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan pendapatan yang berhasil diraih merupakan hasil dari beragam strategi yang diterapkan dan fokus industri selama paruh pertama tahun 2017.  Hingga akhir tahun nanti, Bank DBS Indonesia menargetkan pendapatan segmen bisnis korporasi meningkat sekitar 10%.

Customer base kami sangat solid. Masih banyak tugas rumah yang harus diselesaikan. Kami ingin memperluas basis jaringan nasabah, salah satunya dengan strategi deepen wallet share,” terang Disampaikan oleh Peter Suwardi selaku Vice President Director Bank DBS Indonesia, Peter di Jakarta, Rabu (12/10/2017).

Selain itu, hal yang akan dilakukan oleh DBS Indonesia adalah dengan masuk ke bisnis pembiayaan BUMN. Peter menilai bahwa saat ini BUMN di Indonesia sudah jauh berbeda dari era sebelumnya, baik dalam sisi bisnis dan profesionalitas. Saat ini sudah ada sekitar sepuluh BUMN yang bermitra dengan DBS Indonesia.

Ke depannya, DBS Indonesia juga ingin masuk dalam BUMN yang mengelola beragam program infrastruktur di Indonesia. DBS Indonesia berencana memperkuat sistem cross sell melalui peningkatan CASA dan menciptakan sebuah ekosistem supply chain financing sebagai solusi end-to-end bagi anchor dan supplier. 

DBS Indonesia akan mengandalkan kekuatan jaringan DBS Group serta bermitra dengan para nasabah dari sektor multinational companies. Hingga akhir tahun, DBS Indonesia akan melanjutkan untuk fokus pada enam sektor industri, yaitu consumer goods, otomotif, perkebunan, ritel, kimia dan farmasi, serta  infrastruktur. Sebagai catatan, selama  paruh pertama tahun 2017, segmen bisnis korporasi dari DBS Indonesi berhasil berkontribusi sebesar 46%  dari total pendapatan DBS Idonesia di semester I 2017.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related