Alasan Milenial Masih Betah Tinggal di Rumah Orang Tua

marketeers article

Survei Property Affordability Sentiment Index yang dilakukan oleh Rumah.com menyebutkan bahwa milenial rupanya masih betah berlama-lama tinggal di rumah orang tua. Kebanyakan dari mereka baru akan hidup mandiri jika sudah menikah.

Selain itu, salah satu faktor lainnya adalah masalah budaya. Kebudayaan timur mempengaruhi keputusan seseorang untuk tinggal terpisah dari orang tua.

Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menilai keputusan untuk membeli rumah masih amat dipengaruhi oleh budaya ketimuran. Banyak orang melihat rumah adalah kebutuhan bagi orang yang sudah berkeluarga sehingga sebelum menikah, kebanyakan orang belum memikirkan untuk membeli rumah.

Baginya, pemikiran ini perlu ditantang kembali. Saat sudah menikah apa lagi punya anak, kebutuhan finansial akan semakin besar. Yang banyak terjadi, kebutuhan membeli rumah akhirnya dikorbankan dan sebuah keluarga mengandalkan tinggal di rumah orang tua.

Budaya Timur lain yang memengaruhi keputusan membeli rumah adalah kewajiban untuk menjaga orang tua di masa tua. Berbeda dengan kebiasaan masyarakat Barat yang justru terbebani jika putra-putrinya tidak juga meninggalkan rumah orang tua ketika beranjak dewasa, kebudayaan Timur justru memandang tidak pantas jika orang tua dibiarkan hidup sendiri.

Banyak di antara masyarakat usia produktif sekarang yang terjebak menjadi sandwich generation. Mereka memikirkan masa depan untuk diri dan anak-anak di saat yang bersamaan menjalankan bakti menjaga orang tua. Karena itu, kemampuan untuk mengelola prioritas dalam keuangan menjadi semakin penting untuk dikuasai.

“Meski bisa tinggal gratis di rumah orang tua, akan tetap lebih baik jika memiliki rumah sendiri untuk menghindari potensi konflik. Misalnya, jika orang tua meninggal dan harta waris itu harus dibagi-bagi. Atau lebih baik lagi jika orang tua tinggal di rumah kita sendiri dan menyewakan rumah orang tua untuk mencukupi kebutuhan orang tua,” tutup Ike.

Editor: Sigit Kurniawan

Related