Alasan Modalku Ekspansi di Malaysia

marketeers article
Calculator with the word Loan on the display and banknotes background

Tantangan bagi UKM Malaysia mirip dengan tantangan yang dihadapi UKM Indonesia. Aset yang dimiliki UKM Malaysia biasanya terbatas, sehingga tidak mencapai kriteria jaminan bank dan lembaga keuangan lainnya.

Selain itu, proses aplikasi pinjaman seringkali melelahkan karena terlalu panjang, pencairan dana pun dapat terjadi 2-3 bulan setelah memulai proses aplikasi. Padahal UKM lebih membutuhkan kredit jangka pendek yang mudah.

Keterbatasan akses pinjaman bagi UKM Malaysia sangat disayangkan karena mereka memberi kontribusi besar bagi masyarakat. UKM Malaysia yang memiliki akses ke pinjaman bank masih di bawah 60% ─ dengan 38% UKM tanpa akses ke layanan keuangan. Padahal UKM Malaysia menyediakan pekerjaan bagi 58% dari populasi.

Sementara itu, investor juga menghadapi permasalahan. Tingkat pengembalian instrumen seperti deposito terlalu rendah. Instrumen dengan tingkat pengembalian tinggi membutuhkan komitmen jangka panjang dan sering datang dengan biaya administrasi yang tinggi. Sulit mencari alternatif yang dapat diandalkan dengan tingkat pengembalian yang relatif tinggi.

Melihat situasi ini, Funding Societies yang dikenal sebagai Modalku di Indonesia secara resmi melakukan ekspansi ke Malaysia. Dengan ekspansi ini, Funding Societies Malaysia memposisikan diri sebagai jawaban bagi permasalahan UKM Malaysia dan pihak investor.

Produk pinjaman Funding Societies Malaysia mencapai RM 500.000 atau setara Rp 1,5 miliar. Jumlah ini dinilai tepat bagi UKM yang memiliki kebutuhan pinjaman lebih besar dari pinjaman mikro dan lebih kecil dari pinjaman korporasi. Produk pinjaman Funding Societies Malaysia juga menawarkan proses aplikasi dan pencairan dana yang cepat. Sedangkan pemberi pinjaman akan mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi, dikalkulasikan hingga belasan persen per tahun.

Funding Societies adalah salah satu platform peer-to-peer lending di Asia Tenggara dan telah beroperasi di Singapura, Indonesia, dan sekarang Malaysia. Didirikan oleh dua pemuda lulusan Harvard Business School, Funding Societies memiliki misi menjadi platform peer-to-peer lending yang paling dipercaya di Asia Tenggara.

Sejak diluncurkan 17 bulan lalu, Funding Societies telah mencairkan Rp 156 miliar dalam pinjaman jangka pendek dan invoice financing untuk mengembangkan lebih dari 200 UKM berpotensi. Funding Societies telah mendapatkan pendanaan dari firma venture capital, baik global maupun regional. Sequoia India dan Alpha JWC telah memberikan Funding Societies Pendanaan Seri A terbesar bagi platform peer-to-peer lending Asia Tenggara pada bulan Agustus 2016.

Editor: Sigit Kurniawan

Related