Alfamart Agendakan Transformasi Digital Lewat Alfagift 2.0

marketeers article

Salah satu agenda transformasi Alfamart pada periode  tahun 2016-2020 adalah digital initiative. Setelah memiliki 13.376 store hingga saat ini, Alfamart masih berupaya memperluas ekspansi mereka. Pascameluncurkan Alfagift 1.0 pada tahun 2015, Alfamart segera memperkenalkan Alfagift 2.0 yang diklaim dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Seperti apa kecanggihan teknologi Alfagift 2.0 dibandingkan Alfagift 1.0?

Fase awal perjalanan digital marketing Alfamart dimulai pada periode tahun 2003-2010. Upaya digital utilization pertama yang dilakukan Alfamart kala itu hanya menggunakan jenis komunikasi one way melalui website.

“Saat itu, tools yang paling banyak digunakan adalah website. Jika dilihat siapa viewers-nya, mereka adalah shareholder, calon franchising, dan konsumen. Sifatnya hanya one way untuk memberikan informasi dan customer care,” kata Linda Valentine, General Manager Marketing Alfamart di Mobile Rewards Conference 2017 Jakarta, Rabu (18/10/2017).

Memasuki fase kedua, Linda mengatakan Alfamart fokus mengembangkan digital channel sebagai aset yang harus dibangun. Diawali dari digital community di media sosial, Alfamart mulai membangun engagement dengan customer. Namun di fase ketiga (2016-2018), tidak hanya engagement yang dibentuk, melainkan konversi. “Pada akhirnya harus ada hasil dan trafik,kata Linda.

Alfagift 1.0

Tahun 2015 menjadi awal Alfamart meluncurkan Alfagift 1.0. Linda mengatakan, ada tiga hal yang menjadi fokus utama Alfagift 1.0.

Pertama, menggarap generasi muda. Data dari Alfamart menunjukkan jumlah anggota yang tergabung dalam kartu Aku Ponta berjumlah 8,8 juta anggota dengan proporsi 38,36% laki-laki, dan 61,64% perempuan. Mayoritas shopper ini berada di rentang usia 21-30 tahun.

“Kami fokus menggarap generasi muda. Seperti yang terlihat dalam survei, mayoritas shoppers kami berada di usia tersebut. Fokus menggarap populasi muda tidak bisa dipungkiri karena perlahan populasi muda akan mendominasi Indonesia,” jelas Linda.

Kedua, Alfagift 1.0 ditujukan membawa excitement melalui kupon bagi para shoppers Alfamart. Kedua,  meningkatkan trafik ke offline store. Ini yang terpenting. Kupon akan menarik shoppers untuk datang ke Alfamart.”

Alfagift 2.0

Setelah berupaya meningkatkan traffic melalui Alfagift 1.0, kini Alfamart mencoba mengintegrasikan membership dan Apps di Alfagift 2.0. “Di sini, akan ada integrasi dengan CRM kami. Jadi, kami dapat mengenal anggota kami dan mengetahui perilaku berbelanja mereka secara tepat,” tutur Linda.

Tidak hanya itu, teknologi ini juga memungkinkan Alfamart mengetahui shopping pattern dan memungkinkan mereka melakukan firm profiling sekalipun digital.

“Melalui data yang kami miliki, ini memungkinkan Alfamart melakukan personal approach karena kami mengenal siapa customer kami. Nantinya, ini akan bersifat lebih one to one approach, dan memungkinkan Alfamart me-reward konsumen dengan lebih baik,” jelas Linda.

Alfamart telah melakukan data analytic sejak tiga tahun lalu untuk kartu member mereka. Seluruh tracking seperti shopping pattern dan shopping profiling memungkinkan Alfamart melakukan firm profiling. Hal ini memungkinkan Alfamart untuk memprediksi apa saja kebutuhan konsumen mereka secara personal, mengingatkan, dan mengestimasi kapan barang yang dibutuhkan akan habis.

Sementara, untuk personalized approach akan dilakukan berdasarkan personalized offer dari profiling yang telah dilakukan. “Semua yang kami dapatkan pasti sesuai dengan historical dan profiling. Historical di dapat saat mereka berbelanja di offline store Alfamart. Artinya, hal ini akan menjadi profiling unttk memberikan personalized approach, couponing, dan penawaran lain. Setiap orang yang memiliki shopping pattern berbeda akan mendapat offering yang berbeda pula,” terang Linda.

Ke depan, Linda mengatakan Alfamart akan memberikan My Shopping Lists dengan subscriptions model. Ini memungkinkan Alfamart untuk membantu memenuhi kebutuhan konsumen, terutama ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan belanja bulanan dengan mudah.

Editor: Sigit Kurniawan

Related