Alibaba Rencanakan Investasi di Tokopedia Sampai Rp6,6 Triliun

marketeers article
34848487 lisbon, portugal february 17, 2014: alibaba homepage on a monitor screen through a magnifying glass.

Raksasa China milik konglomerat Jack Ma Alibaba berencana untuk menambah kekuatan mereka di Asia Tenggara. Seperti diberitakan oleh Bloomberg, mereka merencanakan untuk mengucurkan dana ke platform e-commerce asal Indonesia Tokopedia sampai US$500 juta atau hampir setara Rp6,6 triliun.

Dengan pasar dengan populasi 250 juta lebih, pasar e-commerce Indonesia bisa mencapai US$6,5 miliar pada 2020. Menurut firma riset Macquarie, sekarang nilainya baru menyentuh angka US$8 miliar saja. Dalam investasinya kali ini Alibaba tidak sendiri. Akan ada Softbank dan Sequoia Capital yang juga berencana berinvestasi di Tokopedia.

Dua nama terakhir sebelumnya memang sudah menginvestasikan dana mereka ke Tokopedia. Artinya investasi kali ini adalah yang kesekian kalinya. Jika memang Tokopedia deal dengan Alibaba, kesepakatan dengan grup e-commerce lain JD.com dipastikan batal. Pasalnya JD.com juga akhir-akhir ini sering dikaitkan dengan Tokopedia soal investasi.

Alibaba sendiri sebelumnya sudah mengambil saham mayoritas dari platform e-commerce Lazada sampai 83% dengan mengguyur sampai US$1 miliar. Konon langkah investasi besar-besaran tersebut salah satunya untuk menghadang raksasa e-commerce AS Amazon untuk masuk ke Asia Tenggara.

Juga sebagai langkah antisipasi kompetisi dengan grup asal China lain Tencent, yang diberitakan telah berinvestasi besar di platform transportasi online lokal GO-JEK.

Tokopedia yang berdiri pada tahun 2009 digadang-gadang sebagai salah satu perusahaan teknologi berstatus unicorn di Indonesia. Dua lain yang ditenggarai sebagai unicorn adalah GO-JEK dan Traveloka. Skema bisnis Tokopedia rupanya sama persis dengan Taobao, e-commerce asal China yang merupakan anak dari Alibaba dengan menjalankan konsep marketplace di mana mempertemukan konsumen langsung dengan penjual.

Perusahaan pimpinan William Tanuwijaya tersebut juga sebagai salah satu pionir startup yang mendapatkan guyuran investasi besar. Saat itu pada 2014 Sequoia Capital dan Softbank mengucurkan investasi sebesar US$100 juta. Startup-startup lain kemudian mulai mengikuti diguyur dana-dana besar dari berbagai grup konglomerasi dan menjadikan Indonesia sebagai pasar potensial sektor teknologi berbasis consumer.

    Related