Antisipasi Ledakan Permintaan, Hino Genjot Produksi

marketeers article
Hino Motors Sales Indonesia

Dinamika harga komoditas dunia dan Indonesia memengaruhi bisnis-bisnis lain di bawahnya. Industri kendaraan komersial adalah salah satu yang kena dampak langsung. Penjualan diakui menurun, bisnis pun terasa sulit. Hal ini yang diakui oleh Hino Motors Sales Indonesia (HMSI).

Namun, kini HMSI sudah bisa tersenyum dan melihat harapan sejak kuartal empat 2016. Tahun ini pun dipercaya menjadi momentum yang baik bagi mereka untuk melompat.

“Kami sudah cukup menderita sejak 2013 hingga pertengahan tahun 2016 lantaran industri pertambangan, perkebunan, dan sejenisnya menurun,” Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI.

Namun, – Santiko melanjutkan, pada kuartal empat (Q4) tahun 2016 pasar mulai membaik seiring meningkatnya harga komoditas. Tren penjualan mobil komersial pun mulai membaik pada masa tersebut.

Santiko menceritakan bahwa tercatat penjualan untuk kendaraan komersial mengalami penurunan 12% pada tahun 2016. Tahun 2016 tercatat terjual 72.264 unit kendaraan, jumlah ini lebih sedikit dibanding kan tahun 2015 yang mencapai 82.287 untuk total keseluruhan light dan medium duty truck.

Di samping itu, pada Q4 terjadi kenaikan penjualan truk light duty sebesar 26% dan 20% untuk pasar medium duty. Santiko melihat membaiknya perekonomian Indonesia dan harga komoditas membuat para pemain pertambangan mulai bekerja dan menggenjot produktivitasnya. Dari sini, mereka membutuhkan peremajaan dari unit truk mereka yang diprediksi pertumbuhan dari faktor ini mencapai 16%.

“Saya melihat bahwa para pemain tambang ini pada tahun sulit seperti tahun 2014, 2015, hingga pertengahan 2016 hanya melakukan perbaikan pada unit mereka tanpa peremajaan. Pada Q4 inilah mereka membutuhkan produktivitas lebih,” lanjut Santiko.

Dari sini, di tengah pasar kendaraan komersial yang turun 12%, HMSI pun masih mampu membukukan pertumbuhan yang positif. HMSI berhasil melego sebanyak 22.306 unit kendaraan. Hasil ini lebih baik dan meningkat 1.2% dibanding tahun lalu yang hanya berhasil melepas 22.014 unit.

“Kami percaya tren positif akan berlanjut pada tahun ini. Strategi kami pun akan melakukan produksi unit sebanyak-banyaknya untuk mengantisipasi ledakan permintaan. Salah satu unit Hino pun sudah ada yang indent,” tutup Santiko.

Editor: Sigit Kurniawan

Related