Pelajari Anxiety dan Desire Orang Indonesia Soal Teknologi 5G

marketeers article
Smartphone on wooden background with 5G network sign 25 per cent charge and France flag on the screen.

Berdasarkan laporan ConsumerLab, 5G Consumer Potential dari Ericsson, ditemukan bahwa pengguna ponsel pintar secara global mengaku bersedia membayar 20% lebih banyak untuk layanan 5G. Dan, setengah dari para early adopter sanggup membayar lebih, sebesar 32%.

Faktanya, Di Indonesia laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar separuh dari pengguna ponsel pintar akan mengganti operator mereka dalam kurun waktu enam bulan jika operator yang mereka gunakan saat ini tidak menyediakan layanan 5G. Dengan meningkatnya kesadaran konsumen mengenai 5G, rata-rata responden percaya bahwa 5G akan diterapkan dalam dua tahun mendatang.

Pengguna ponsel pintar bersedia membayar harga premium sebesar Rp 30.000 untuk menikmati layanan 5G. Early adopter bahkan bersedia membayar lebih sebesar Rp 50.000. Hal tersebut sejalan dengan ekspektasi akan hadirnya layanan yang dapat memberikan pengalaman imersif untuk kegiatan olahraga dan berbagai acara lainnya, dimana AR dan hubungan telepon menggunakan holografik 3D akan menjadi dua terapan utama yang akan tersedia saat 5G hadir.

Dengan mematahkan mitos-mitos industri ICT ini, kami menemukan fakta bahwa konsumen di Indonesia sungguh menantikan kehadiran 5G dan berharap generasi baru dari konektivitas mobile ini dapat menjadi game-changer. Bagi operator, hal tersebut menjadi keuntungan bagi pemain bisnis dan juga potensi bisnis berupa penambahan pendapatan sebesar 30% dari pasar 5G di tahun 2026,” tutur Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia.

Berdasarkan prediksi pola penggunaan yang dilakukan konsumen, rata-rata penggunaan data ponsel melalui perangkat 5G dapat meningkat hingga 60GB/bulan, dan pengguna ponsel pintar dengan konsumsi data yang besar dapat menghabiskan 110 GB setiap bulannya. Sebagai tambahan, sekitar 40% pengguna ponsel pintar di Indonesia percaya bahwa ponsel pintar tidak akan dapat menyerap seluruh keuntungan yang dapat diberikan 5G, dan mereka juga percaya bahwa penggunaan AR akan menjadi sebuah keharusan di tahun 2025.

Di Indonesia, konsumen mengharapkan pengalaman baru berinternet dengan 5G, yang dapat membawa dampak positif bagi berbagai sektor dari aplikasi untuk konsumen hingga industri. Sebanyak 75% percaya kecepatan ultra-high internet dan konektivitas andalan yang dimiliki 5G dapat memfasilitasi orang-orang untuk bekerja di mana saja. Sementara, 67% mengatakan bahwa konektivitas internet 5G di mobil akan sama pentingnya dengan efisiensi bahan bakar dalam lima tahun mendatang.

Editor: Sigit Kurniawan

Related