Apa Itu Generasi Yanks?

profile photo reporter Jaka Perdana
JakaPerdana
28 September 2016
marketeers article
36806183 multiracial group of friends taking selfie at beach. one girl is asiatic, two persons are black and three are caucasian. friendship, immigration, integration and summer concepts.

Dulu sebelum internet ramai seperti sekarang ini, ada gimmick marketing bernama dink, kepanjangan dari double income no kids. Istilah ini mengarah kepada segmen muda first jobber tanpa anak, baik menikah maupun belum. Sekarang di era modern ada lagi istilah yanks. Apa itu?

Menurut istilah di luar negeri sana, orang Amerika asli atau mereka yang asalnya dari wilayah selatan Negeri Paman Sam disebut Yanks. Sampai sekarang yanks populer untuk sebutan tim bisbol asal AS New York Yankees.

Sementara, bagi istilah marketing masa kini, yanks merujuk pada segmen tertentu. Yanks jika dipanjangkan adalah young adult no kids. Artinya,  segmen orang dewasa berusia muda dan belum berkeluarga.

“Dari term psikologi, yanks berusia antara 18 sampai 35 tahun. Mulai dari mahasiswa sampai pekerja profesional. Lebar memang segmen ini, sampai kalau mau lebih disederhanakan tidak sampai 35, tapi usia 29 tahun saja batasan atasnya. Istilah lain adalah emerging adulthood.

Dewasa tapi masih merasakan ada yang tertinggal dari masa kanak-kanak dan remaja mereka. Dan secara fisik yanks adalah golongan dengan kondisi fisik prima,” ujar psikolog Retno Dewanti Purba di Jakarta pada Selasa (27/9/2016).

Ciri lain adalah perkembangan otaknya sudah hampir sempurna bahkan terbilang sempurna. Secara kognitif juga sudah mulai bisa berpikir berat sampai abstrak serta logis untuk menyelesaikan masalah.

Satu hal yang pasti adalah yanks golongan dengan tugas berat karena di usia tersebut mereka harus mulai bertahan hidup. Mereka adalah pencari sesuatu yang bisa digunakan untuk hidup. Tapi, di satu sisi, mereka belum bisa dikatakan benar-benar dewasa. Tanggung katanya.

“Karena PR dari masa remaja ada yang belum selesai. Masa remaja itu kan adalah pencarian jati diri. Banyak pertanyaan di benaknya. Ketika masuk usia yanks tidak semua terjawab. Yang tidak terjawab inilah yang membuat generasi yanks dikatakan tanggung. Tidak semua yanks memang, tapi sebagian pasti ada. Mereka ketika remaja ketika ditanya siapa dirinya sudah tidak bisa menjawab lagi anaknya si anu, tapi sudah harus tahu siapa dirinya sebenarnya,” sambung Retno.

Nah, jika ada pertanyaan belum terjawab itu sebenarnya menghambat laju di usia yanks. Apalagi dengan generasi sekarang ada media sosial untuk merepresentasikan diri mereka kepada publik. Banyak sebenarnya intepretasi di dunia nyata dengan dunia maya berbeda. Artinya, generasi yanks tersebut masih punya pertanyaan terbenam dibenaknya.

Kasus berat yang harus dihadapi generasi yanks lainnya adalah bahwa tekanan di lingkungannya semakin besar. Contohnya adalah pertanyaan kapan menikah mulai sering terdengar.

“Selain itu, bagi mereka first jobber, sudah punya gaji tapi sebenarnya belum cukup. Jadi, saja uang bensin masih minta mama papa. Ingin survive tapi dikatakan dewasa belum. Kesimpulannya yanks itu generasi muda belum sepenuhnya mature, tapi harus mulai mencari jalan agar bertahan hidup,” tutup Retno.

    Related