Apa Saja Kunci Bagi Perusahaan Jasa Keuangan Untuk Melakukan Transformasi Digital

marketeers article

Saat teknologi mobile dan berbasis Cloud semakin maju, salah satu aspek paling penting dalam perjalanan transformasi digital di Indonesia adalah memberdayakan setiap karyawan untuk bekerja di mana pun dan kapan pun secara aman. Studi Microsoft Asia Workplace 2020 yang menunjukkan bahwa 85% responden di Indonesia menganggap diri mereka sebagai pekerja mobile dan menghabiskan 20% waktu bekerja di luar kantor.

Namun, tren berkerja secara mobile bukan tanpa ancaman. Meningkatnya ancaman keamanan dalam ekonomi digital saat ini merupakan hal yang nyata dan tidak dapat diabaikan. Serangan siber dan penipuan adalah ancaman utama setiap pelaku jasa keuangan saat ini.

Padahal penelitian Microsoft tahun 2017 menemukan bahwa para pelaku bisnis di Industri Jasa Keuangan di Asia Pasifik sedang menyambut Revolusi Industri 4.0. Sebanyak 81% di antara mereka percaya bahwa mereka perlu bertransformasi menjadi bisnis digital untuk memungkinkan pertumbuhan di masa yang akan datang

“Orang tidak menggunakan teknologi yang mereka tidak percayai. Ini merupakan aturan utama yang berlaku bagi setiap perusahaan dan individu karena kita hidup di era mobile-first dan cloud-first,” kata Haris Izmee, Direktur Utama Microsoft Indonesia.

Menjamin keamanan, kerahasiaan, dan kepatuhan adalah kunci untuk membantu perusahaan jasa keuangan untuk melanjutkan transformasi digital. Dengan demikian, melindungi data sensitif memerlukan sebuah pendekatan baru yang terintegrasi.

“Microsoft berinvestasi lebih dari US $1 miliar setiap tahunnya pada riset dan pengembangan keamanan siber selama bertahun-tahun, untuk memastikan pelanggan kami tetap terlindungi,” ujar Haris.

Misi Microsoft adalah memberdayakan setiap orang dan setiap organisasi di planet ini untuk mencapai lebih, membangun teknologi supaya setiap orang bisa berinovasi, membangun teknologi mereka sendiri, dan menciptakan solusi yang membuat segala sesuatu terjadi.

“Indonesia jelas berada pada jalur cepat transformasi digital. Dalam empat tahun ke depan, kami berharap dapat melihat setidaknya 40% PDB Indonesia berasal dari produk dan layanan digital,” tutup Haris.

Editor: Sigit Kurniawan

Related