Apakah Membeli Secara Kredit Masih Tren di Masa Mendatang?

marketeers article
Foto: www.123rf.com

Melakukan pembelian secara kredit masih diminati sebagian besar masyarakat Indonesia. Perusahaan pembiayaan pun semakin menjamur di tengah hadirnya inovasi-inovasi baru dari para pemilik merek. Apakah kondisi ini akan terus berlanjut di masa mendatang ketika Bonus Demografi terjadi dan kesejahteraan meningkat?

“Bonus demografi memang diprediksi bisa membawa berkah pada perekonomian. Namun, bila melihat negara berkembang lainnya, konsumsi produk pembiayaan masih menjadi pilihan masyarakat di banyak negara ketika memasuki era bonus demografi,” ujar Lynn Ramli, CEO Bussan Auto Finance (BAF) Indonesia.

Meski begitu, Lynn menitikberatkan pada penggunaan produk pembiayaan yang lebih bijak.  Dan, tren menyicil ini akan tetap berkembang, terlebih di barang-barang konsumen -seperti elektronik dan peralatan rumah tangga. Menurut data dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memperkirakan bahwa tahun 2018 pembiayaan multifinance tumbuh 9%-10%.

Beberapa tahun lalu, pembiayaan di luar otomotif, seperti elektronik, belum berkembang. Kebanyakan masyarakat untuk membeli produk elektronik menggunakan pinjaman ke saudara atau rekan mereka. Namun sekarang, semakin banyak yang meminjam ke perusahaan pembiayaan.

BAF pun tengah membangun bisnis di ranah barang konsumen tersebut. Bagi mereka, keberadaan segmen ini dikembangkan untuk menggeser dominasi kendaraan roda dua pada bisnis mereka. Karena, sampai hari ini 90% bisnis BAF adalah dari pembiayaan kendaraan roda dua, merek Yamaha.

“Lima tahun ke depan, kami ingin menggeser porsi ini menjadi 60% – 40% atau 50% – 50%. Kami melihat peluang di barang konsumen sangat besar. Untuk itu, kami melakukan diversifikasi produk, termasuk ke produk pembiayaan mobil baru,” lanjut Lynn.

Mendukung tuturan Lynn, Direktur Pemasaran BAF Indonesia Armando Lung mengatakan bahwa ke depan akan ada pergeseran dari konsumsi kendaraan roda dua ke roda empat, khususnya di kota-kota besar. “Pertumbuhan bisnis kami di luar Pulau Jawa sangat besar. Dan kami melihat permintaan akan sepeda motor juga masih besar, sekitar 5% sampai 10% bertumbuh setiap tahunnya. Namun benar ada kecenderungan, konsumen ini akan bergerak pindah ke mobil,” tutup Lung.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related