Arief Yahya Raih Penghargaan The Best Marketing Minister Tourism of ASEAN

marketeers article

Ajang MarkPlus Conference selalu memberikan penghargaan kepada para pemasar yang berhasil menunjukan prestasi luar biasa dalam satu tahun terakhir, tidak terkecuali tahun ini. Pemasar tersebut adalah sosok yang mampu melakukan banyak pencapaian, mulai dari meningkatkan brand awareness, membawa perusahaan keluar dari kesulitan, sampai yang sukses mempertahankan tradisi panjang kinerja baik melalui berbagai transformasi bisnis.

Lebih spesialnya, pada tahun ini MarkPlus, Inc. memberikan apresiasi khusus untuk Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Dr. Ir. Arief Yahya, M.sc. sebagai The Best Marketing Minister Tourism of ASEAN.

“Ada tiga penilaian mendasar, di antaranya consistency. Performa pariwisata Indonesia sudah tidak diragukan lagi, yang terbukti dengan pertumbuhan yang mencapai 22%, atau tiga kali lipat. Dan lebih penting lagi adalah exponential growth setiap tahun yang menunjukkan konsistensi pada performa kinerja pariwisata Indonesia,” ujar Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. di MarkPlus Conference 2019, Jakarta, Kamis (6/12/2018)

Yang kedua adalah competency, salah satu dampak dari apa yang telah dilakukan Kementerian Pariwisata, melalui CEO-nya Arief Yahya, adalah kepercayaan yang diberikan internasional kepada Indonesia. Terbukti mulai dari berbagai pengakuan bergengsi tingkat nasional (Brand of The Year 2018) dan internasional (World Travel & Tourism Council Top 9 -mengungguli negara-negara ASEAN lain), hingga nilai investasi pariwisata yang semakin besar.

Dan yang ketiga adalah collectivity, keberhasilan pariwisata tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab Kementerian Pariwisata. Menyadari hal tersebut, Menteri Pariwisata berhasil mengaktivasi stakeholder untuk bersama-sama memiliki satu tujuan, yakni menyukseskan pariwisata Indonesia menjadi salah satu core pembangunan negara.

“Untuk tumbuh sangat tinggi, marketing saja tidak cukup. Ada dua besar yang harus ditingkatkan, yakni regulasi dan teknologi,” ujar Arief Yahya.

Menurutnya, pariwisata Indonesia memang tumbuh 22% tapi Vietnam mampu sedikit di atasnya. Apa yg mereka lakukan? Deregulasi besar-besaran. Beragam perizinan sangat mudah di sana. “Cobalah para pemimpin perusahaan itu untuk menyentuh hal yang lebih strategis, yakni soal regulasi dan teknologi. Jika Anda bukan CEO, gunakanlah tangan CEO untuk hal tersebut demi pertumbuhan yang sangat cepat,” tutup Arief Yahya.

Related