ARKA Creative, Saat Production House Berkombinasi dengan Riset Pasar

marketeers article

Perusahaan dan brand saat ini tengah bersaing ketat untuk memperoleh perhatian konsumen. Sehingga, riset untuk komunikasi dan branding menjadi sebuah keharusan. Sayangnya, banyak perusahaan konsumer selama ini menggunakan berbagai jasa, dari konsultan, agensi, hingga firma jasa lain dalam pengembangan produk maupun komunikasi mereka. Dus, lantaran banyaknya lapisan tersebut, tentu pengembangan produk akhirnya memakan biaya dan waktu.

Dalam membantu memotong rantai yang cukup berliku dalam proses branding, Arka Creative Studio menawarkan kerangka kerja berbasis ‘Strategic Visuality‘. Ini merupakan sebuah proses produksi visual yang menggabungkan riset, strategi dan pengembangan kreatif. Sederhananya, startup yang berdiri September 2017 ini menggabungkan bisnis production house dengan market research.

Jasa ini selain dapat menghasilkan produk visual dan komunikasi yang tepat dan efektif, framework ini juga mampu memotong proses berlapis-lapis dalam pengembangan produk atau komunikasi konvensional.

Anshar Safri, Founder & CEO ARKA mengungkapkan menjelaskan bahwa ARKA adalah perusahaan visual marketing strategist yang memberikan jasa pembuatan materi visual marketing dari fase pemahaman mengenai target market hingga produksi visual dan audio visual itu sendiri.

“Kami melakukan in-depth research mengenai target market menggunakan riset kualitatif”, ujar Anshar.

Dia melanjutkan, perusahaannya memberikan kemudahan kepada klien dalam pembuatan strategi dan produksi visual yang sesuai kebutuhan, keuangan dan juga objektif mereka. Karena itu, dalam kesempatan tersebut, ARKA memperkenalkan experience menu map.

“Platform ini diciptakan untuk memudahkan para customer mengetahui kisaran biaya yang dibutuhkan ketika menggunakan servis kami,” kata Anshar.

Research & Development Analyst ARKA Poska Ariadana menjelaskan penting bagi suatu perusahaan untuk melakukan riset pemasaran sebelum mengesekusi proses komunikasi dan kreatif. Adapun jenis riset yang diterapkan oleh perusahaan adalah riset kualitatif yang berakar dari keilmuan sosial dan humaniora.

“Pendekatan riset tersebut bertujukan untuk mendapatkan ‘Insight‘ yang diperlukan. Berdasarkan ‘Insight’ tersebut, kami mengembangkan ide dan eksekusi visual yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan klien,” tutur Poska.

Namun, yang menjadi tantangan justru  mengkomunikasikan arti dan makna dari Strategic Visuality yang telah dirumuskan oleh tim Research & Development dalam bentuk verbal atau tulisan. Karena itu, experience menu map yang didesain dengan gamifikasi itu dapat dijadikan sarana berkonsultasi mengenai kebutuhan klien dengan desain visual yang mudah dimengerti, lengkap dengan kalkulator bujet.

“Dengan inovasi ini, para target audience dan target market dapat mengenal ARKA Creative Studio lebih dalam secara efisien dan spesifik,” papar Pandu Priyanto, Co-founder dan CMO ARKA.

Related