Arumaya Residence Sasar Upper Segmen di CBD Simatupang

marketeers article

Sepanjang tiga tahun terakhir, pasar properti terbilang lesu. Hal itu juga berdampak pada segmen hunian vertikal. Menurut data Savills Indonesia, penjualan apartemen di tahun 2017 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, turun sekitar 40%.

Tak heran, bila para pemain properti pun menunggu saat tepat untuk menawarkan produk baru. Apakah tahun ini adalah waktu yang tepat? Mengingat tahun ini adalah tahun politik, justru ada optimisme bahwa tahun ini akan lebih baik.

Tapi lepas dari hal tersebut di atas, mengawali tahun ini Astra International (AI) meluncurkan produk terbarunya. Sebuah hunian vertikal untuk upper segmen di kawasan Jalan Simatupang yang mulai dikenal sebagai kawasan central business distric (CBD). Bersama Hongkong Land, AI meluncurkan Arumaya Residence. Ini adalah proyek ketiga dari Astra International di properti dan kedua untuk hunian vertikal, setelah Anandamaya Residence.

“Memang, dalam beberapa tahun ini bisnis properti lesu. Sehingga, butuh waktu bagi kami untuk merumuskan konsep yang tepat agar Arumaya Residence bisa diterima di pasar,” kata Wibowo Muljono, President Director PT Astra Land Indonesia, yang merupakan joint venture antara Astra International dan Hongkong Land, hari ini (31/01/2018).

Arumaya disebut berada di lokasi yang strategis lantaran berada di area perkantoran sepanjang Jalan TB Simatupang. Selain itu, lokasinya berada tepat di antara dua stasiun MRT, yakni stasiun Lebak Bulus dan Fatmawati. Nah, biasanya yang berada di dekat stasiun adalah properti yang menyasar medium segmen dengan tujuan efisiensi. Jadi, menjadi pertanyaan, kenapa Arumaya menyasar upper class?

“Adanya dua stasiun MRT di dekat Arumaya ini justru menjadi nilai lebih. Sekarang ini, siapa yang tidak ingin bisa mengakses ke mana saja di Jakarta, termasuk Sudirman, hanya dalam hitungan 30 menit. Alasan lain adalah ekslusivitas Arumaya yang berada di tengah perkantoran yang berisi perusahaan-perusahaan multinasional,” terang Wibowo.

Arumaya Residence hanya berupa satu tower yang menawarkan 262 unit. Selain konsep hunian vertikal pada umumnya, ada pula unit garden villas yang memiliki taman dan kolam renang pribadi. Secara total, proyek ini berdiri di atas lahan seluas 2,6 hektare dengan area hunian kira-kira sebesar 1 hektare.

Nantinya, Arumaya akan menerapkan konsep smart living berbasis aplikasi mobile. Teknologi ini memungkinkan penghuni untuk mengontrol segala urusan elektrikal, mulai dari AC hingga pencahayaan, di unit apartemen lewat aplikasi di smartphone.

“Proses perancangan mulai tahun 2014 dan tahun ini tahap pembangunan dimulai. Target kami, proses serah terima bisa mulai tahun 2022. Harga yang kami tawarkan mulai dari Rp 35 hingga 41 juta per meter persegi,” pungkas Wibowo.

    Related