Astra Ambassador, Jurus Grup Astra dalam Employer Branding

marketeers article
Employer branding. Chart with keywords and icons

Memang, aktivitas employer branding itu tak ubahnya dengan pertarungan antarmerek dalam meraih pasar. Setiap perusahaan pasti menginginkan talenta yang memiliki kualitas tinggi dari perguruan tinggi-perguruan tinggi terbaik. Di sisi lain, ketersediaan talenta yang berkualitas tinggi dan memenuhi kriteria-kriteria lain, seperti sikap dan perilaku, jumlahnya terbatas.

“Untuk meraih talenta terbaik ini, sudah pasti tiap perusahaan akan menawarkan Employee Value Proposition (EVP) yang menarik di mata para pencari kerja. Sehingga, seperti halnya dalam pemasaran, salah satu kunci penting dalam employer branding adalah komunikasi ke target yang disasar untuk menawarkan EVP,” kata  A. Budi Santoso, Chief Corporate Human Capital Development PT Astra International Tbk.

Grup Astra memiliki taktik -yang bisa jadi hanya sedikit sekali bahkan tidak ada perusahaan yang menjalankannya-, yakni membuat Astra Ambassador. Para ambassador Astra ini  merupakan para mahasiswa tingkat akhir yang mendapat beasiswa dan pendampingan dari Astra.

Selama menjadi Astra Ambassador, para mahasiswa dikenalkan dengan lingkungan kerja Astra. Mereka juga diberi proyek-proyek bisnis dan tantangan untuk mencari solusi dari suatu case study. Apa yang dilakukan para Astra Ambassador ini selanjutnya bergulir sebagai sebuah cerita ke komunitas dan teman-teman mereka.  Kegiatan ini bernaung di bawah program Astra First.

“Durasi dari Astra Ambassador ini adalah setahun. Saya kira belum ada perusahaan lain yang telah melakukan ini karena kami tidak hanya memberi beasiswa, tapi mendampingi para ambassador ini setahun penuh lewat beragam kegiatan,” kata Yudi B. Lesmana, Recruitment & Assessment Center Division PT Astra Internasional Tbk.

Selain Astra Ambassador, kegiatan komunikasi lain adalah dengan mendatangi kampus-kampus yang telah dipilih. Di kampus-kampus tersebut, Astra menggelar diskusi dengan mendatangkan karyawan-karyawan yang merupakan alumni dari kampus tersebut. Tidak tanggung-tanggung, yang datang dan berbagi bukan saja dari level menengah, melainkan para board of director (BOD) dari Astra International beserta anak-anak perusahaannya.

“Membawa alumni datang ke kampus juga merupakan hasil pemetaan kami, mengenai siapa saja yang memberi pengaruh ke pencari kerja. Selain orang tua, teman atau alumni juga punya pengaruh besar ketika memutuskan bekerja di suatu perusahaan,” jelas Yudi.

Lewat beragam bentuk komunikasi dalam employer branding ini pula, Grup Astra menggeser citra yang selama ini begitu melekat sebagai perusahaan otomotif. Setelah melakukan employer branding, bisa dikatakan image Astra di mata pencari kerja pun telah bergeser.

“Astra tidak lagi dilihat semata-mata perusahaan otomotif, namun sebuah grup usaha yang bergerak di beragam jenis bidang, mulai dari keuangan, pertambangan, infrastruktur, dan lainnya. Kami juga mendapat penghargaan dari Universum sebagai salah satu perusahaan paling diminati oleh pencari kerja,” tambah Budi.

    Related