Bagaimana Rasanya Nonton Bioskop Dibantu Robot?

marketeers article
Musim libur akhir tahun menjadi periode yang mesti dimanfaatkan bagi pengelola pusat hiburan. Seperti yang dilakukan oleh Mall of Indonesia (MOI) yang menghadirkan sinema robot. Menggandeng perusahaan robotika PT Sari Technology (SARI), MOI memperkenalkan wahana hiburan baru bertajuk Red Truck.
 
Red Truck yang berarti Robot Edutainment Truck merupakan wahana hiburan film yang menggunakan pengalaman virtual reality hingga 12 dimensi. Wahana ini memadukan teknologi sinema dengan robotika.
 
Menurut keterangan MOI, industri film berkembang sangat pesat, baik di dunia, maupun di kota-kota besar di Indonesia. Banyak film mencetak pendapatan jutaan dollar dan ratusan juta penonton hanya dalam hitungan hari di bioskop.
 
Namun, bioskop saja dirasa tidak cukup untuk memberikan pengalaman menonton yang experiential. Konsumen kini membutuhkan sesuatu yang interaktif, unik, dan membutuhkan pengalaman yang spektakuler dalam menyaksikan detik demi detik film berlangsung.
 
“Agar lebih menarik orang banyak, bioskop yang ada harus berinovasi dan menggabungkan teknologi robotika ke dalamnya,” kutip keterangan Mall of Indonesia yang diterima Marketeers, Kamis, (17/12/2015).
 
Sesuai namanya, Red Truck hadir dalam bentuk truk yang interiornya disulap sedemikian rupa dengan deretan sofa layaknya bioskop sungguhan. Bedanya, kabin diciptakan interaktif dengan efek dinamis, terdiri dari gerakan robotic hidrolik, sehingga membuat penonton bergerak bebas.
 
“Red Truck mampu menstimulasi semua panca indera, penciuman dengan efek bau yang spesial, sentuhan dan tekanan dengan kekuatan angin, pengelihatan dengan efek 3D, serta indera pendengaran dengan suara yang tersebar mengelilingi,” jelas Daniel Handes, Event & Promotion Manager SARI
 
Selain itu, truk yang menampilkan 200 film berbagai genre ini juga mengizinkan penontonnya merasakan efek kedinginan, kaget, salju, petir, kejutan listrik, semprotan air, asap, laser, api, dan hantu
 
Untuk bisa menikmati wahana ini, seorang penonton mesti merogoh kocek Rp 60.000 untuk hari kerja, dan Rp 70.000 saat akhir pekan dengan durasi film selama 8-15 menit. 
 
SARI atau Sekolah Robot Indonesia didirikan oleh seorang kreator robot muda dalam negeri bernama Yohanes Kurnia. Perusahaan yang didirikannya menyediakan jasa edukasi dan pelatihan, meliputi kursus robitika, sekolah robot, hingga tempat komunitas pecinta robot. 
 
“Kami melihat seharusnya industri robotika Indonesia berkembang. Selama ini, kita hanya konsumen alias end user yang membeli merek robot tertentu, lalu dipelajari, dan megklaim kita sudah belajar robot,”  kata Yohanes dikutip dari halaman Youtube-nya.
 
Dia bertekad, untuk mengajak generasi muda Indonesia membuat robot ciptaan sendiri, dan memanfaatkan robot itu untuk membantu masalah yang dihadapi manusia.
 
Editor: Sigit Kurniawan

    Related