Bangun Infrastruktur Cloud dan AI, Microsoft Investasikan US$ 1,7 Miliar di Indonesia

marketeers article
(FOTO: 123RF)

Microsoft, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) resmi menginvestasikan US$ 1,7 miliar atau setara Rp 27,6 triliun (kurs Rp 16.286 per US$) di Indonesia. Penanaman modal akan dilakukan selama empat tahun ke depan untuk mengembangkan infrastruktur cloud dan keterampilan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Satya Nadella, Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Microsoft menjelaskan dengan investasi itu perusahaan akan memberikan kesempatan pelatihan keterampilan AI bagi 840.000 orang dan dukungan terhadap komunitas developer dalam negeri yang terus berkembang. Dia mengeklaim ini merupakan investasi tunggal terbesar dalam 29 tahun sejarah Microsoft di Indonesia.

BACA JUGA: Sentuh Valuasi US$ 3 Triliun, Microsoft Piawai Raih Top of Mind

“Generasi baru AI ini mengubah cara hidup dan bekerja setiap orang di mana pun, termasuk di Indonesia. Investasi yang kami umumkan hari ini yang mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer akan membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini kata Satya melalui keterangannya, Selasa (29/4/2024).

Menurutnya, investasi infrastruktur digital ini merupakan kelanjutan dari inisiatif Berdayakan Indonesia yang Microsoft umumkan pada Februari 2021, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif. Termasuk di dalam inisiatif tersebut yaitu rencana untuk mendirikan wilayah datacenter pertama perusahaan di Indonesia.

BACA JUGA: Microsoft Berencana PHK 1.900 Pekerja Divisi Gaming

Investasi yang diumumkan hari ini akan memungkinkan Microsoft untuk memenuhi permintaan terhadap layanan komputasi awan (cloud computing services) di Indonesia yang terus meningkat. Hal ini juga akan memungkinkan Indonesia untuk memanfaatkan peluang ekonomi dan produktivitas signifikan, yang dihadirkan oleh teknologi AI terbaru.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kearney, AI dapat menyumbang hampir US$ 1 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2030. Dari jumlah tersebut, Indonesia diproyeksikan menyerap US$ 366 miliar.

“Kami memberikan peluang keterampilan AI bagi 2,5 juta orang di negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) hingga tahun 2025. Pelatihan dan dukungan ini akan diberikan melalui kemitraan dengan pemerintah, organisasi nirlaba dan korporat, serta komunitas di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, serta Vietnam,” ujarnya.

Sementara itu, Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia menambahkan investasi dilakukan untuk memberikan pelatihan keterampilan AI kepada siswa sekolah menengah kejuruan melalui program AI TEACH for Indonesia. Kemudian, memberikan peluang dan dukungan untuk membangun karier di bidang keamanan siber bagi perempuan melalui program Ready4AI&Security.

Ada pula pelatihan kefasihan AI untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan kerja bagi generasi muda dari komunitas yang kurang terlayani dan kurang terwakili. Termasuk memberikan pengetahuan dan keterampilan di bidang AI dan teknologi digital untuk karyawan organisasi nirlaba.

“Investasi kami menjadi tonggak pencapaian baru bagi lanskap digital Indonesia. Selaras dengan visi nasional Indonesia di bidang kecakapan digital, kami bertujuan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan infrastruktur dan keterampilan yang dibutuhkan di era AI. Ini adalah langkah penting untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat talenta dan inovasi digital,” katanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related