Bangun Kemandirian, Tak Ada Lagi Impor Pakar Teknologi Digital

marketeers article
53124159 icon symbol communication internet digital concept

Sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor fundamental dalam pengembangan industri digital tanah air. Secanggih-canggihnya teknologi kalau tidak diimbangi dengan SDM mumpuni di bidang digital bakal berjalan dengan timpang. Inilah yang saat ini menjadi perhatian pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kemenkominfo berupaya mencetak para tenaga kerja andal di bidang teknologi digital. Nantinya, tak ada lagi tenaga kerja impor yang ahli di teknologi digital.

Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, Indonesia masih memiliki SDM dengan kualitas keahlian menyerap teknologi digital yang mampu berdaya saing dengan negara asing. Menyikapi itu, Rudiantara mengatakan Kemenkominfo saat ini sedang membuat sebuah program pelatihan bersertifikat Digital Talent Scholarship yang ditujukan guna pengembangan kapasitas SDM dalam kebutuhan tenaga kerja terampil di bidang teknologi digital.

“Saat ini, Kemenkominfo fokus kepada talenta. Kenapa kami dorong talenta atau SDM? Karena jangan sampai infrastruktur bagus namun Indonesia kekurangan SDM, itu kan timpang gitu. kita tidak mungkin rela kalau yang mengoperasikan adalah SDM dari luar negeri,” kata Rudiantara seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenkominfo.

Menurutnya, program Digital Talent direncanakan dapat berlangsung setiap tahunnya. Rudiantara menjelaskan, dari program Digital Talent dapat lahir level teknisi di beberapa teknologi revolusi industri 4.0 “Kita tidak boleh hanya bicara kalau Indonesia punya teknisi yang baik, misalnya, kita harus create. Makanya kita bentuk program Digital Talent ini. IoT (Internet of Thing), kemudian keamanan siber, termasuk juga perancang digitalnya. Itu kita coba masukin semua,” ujar Rudiantara.

Ia menambahkan, tahun 2018 disiapkan sebanyak 1.000 peserta untuk diberikan pelatihan, antara lain artificial intelligence (AI), big data, cyber security, dan cloud computing. Sementara, para peserta yang lolos akan mengikuti kelas dalam jaringan (daring), yaitu digital business.

“Tahun ini peserta yang mendaftar ada 46.886 orang, yang menyelesaikan tes 21.000. Padahal kita mau ambil hanya 1.000 peserta,” katanya.

Pada tahun 2019, peserta program Digital Talent akan ditambah menjadi 20.000 orang dengan tes berbeda dan ketentuan usia tidak boleh melebihi 29 tahun sehingga bisa lebih menyasar generasi milenial. Digital Talent Scholarship merupakan program pendidikan tanpa gelar bersertifikat dan didukung oleh Microsoft Indonesia. Program Digital Talent bekerja sama dengan perguruan tinggi, seperti Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Gadjah Mada yang nantinya akan menyediakan materi pelatihan termasuk staf pengajarnya.

    Related