Bangun Literasi Keuangan Sejak Dini, PermataBank Lantik 100 Bankir Cilik

marketeers article

Literasi keuangan masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan untuk perkembangan industri keuangan di Indonesia. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19% secara nasional.

Indeks yang masih rendah memerlihatkan diperlukannya fokus untuk membangun literasi keuangan di tengah masyarakat. Hal ini bisa dilakukan mulai dari usia dini. Langkah inilah yang diambil oleh PermataBank.

Sejak lima tahun lalu, bank yang kini sedang bertransformasi ke arah digital tersebut secara konsisten menciptakan Duta Menabung yang merupakan anak-anak usia sekolah dasar (SD). Program yang dinamakan PermataBankir Cilik ini menjadi program berkelanjutan dari PermataBank untuk meningkatkan literasi keuangan sejak dini.

“Apresiasi yang baik untuk PermataBank yang membantu menyebarluaskan pengetahuan literasi keuangan dan kebiasaan menabung sejak usia dini. Konsep ini menjadi langkah dasar pengelolaan keuangan yang bisa tertanam hingga usia dewasa,” kata Sarjito, Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Program PermataBankir Cilik melatih anak-anak usia sekolah dasar mengenai pengelolaan keuangan selama tiga bulan. Tahun ini, PermataBankir dilakukan secara daring. Di program ini, anak-anak diberikan materi pembelajaran keuangan dengan modul interaktif yang bertujuan agar konsep pengelolaan keuangan mudah dipahami.

Dijelaskan oleh Dhien Tjahajani, Direktur Hukum dan Kepatuhan PermataBank, langkah pertama mengedukasi literasi keuangan anak adalah dengan memberikan panduan menabung. Setelahnya, anak-anak diajak untuk membuat jurnal keuangan dan simulasi pengelolaan uang selama satu bulan penuh.

“Mereka juga kami ajak melakukan tur virtual ke Museum Bank Indonesia dan kantor cabang PermataBank di Jakarta. Modul pembelajaran pun disusun oleh tim PermataBank dan materi OJK. Kami juga mendorong mereka untuk berpikir kreatif lewat workshop membuat cerpen dan story telling bertema menabung,” papar Dhien.

Dalam memaksimalkan program ini, PermataBank menggandeng platform digital kepustakaan anak, Pibo. Platform ini dikerahkan untuk mengembangkan modul literasi digital PermataBankir Cilik 2020. Sehingga, modul pembelajaran yang diberi nama PermataHati ini juga bisa diakses secara luas melalui platform Pibo.

“Kami ingin memberikan dampak yang lebih besar untuk membangun karakter anak-anak yang melek keuangan sejak dini. Tahun ini, PermataBankir Cilik melahirkan 100 Duta Menabung yang tersebar di sekolah dasar seluruh Indonesia,” tutup Dhien.

Dengan dilantiknya 100 Duta Menabung PermataBankir Cilik 2020, PermataBank telah mencetak lebih dari 500 Duta Menabung sejak tahun 2015. Diharapkan dengan ilmu yang mereka dapat, para Duta ini dapat mengajarkan teman-teman dan menginspirasi lingkungan sekitar mereka.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related