Bangun Sejarah Baru di Pelabuhan Indonesia

marketeers article
14135223 container cargo freight ship with working crane bridge in shipyard at dusk for logistic import export background

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC membukukan pendapatan senilai Rp 7,6 triliun pada kuartal ketiga tahun 2017. Capaian BUMN kepelabuhanan tersebut meningkat 19,6 % dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sekitar Rp 6,35 triliun. Seiring dengan pertumbuhan bisnis perusahaan, profit IPC juga tumbuh di angka 8,4% atau mencapai angka Rp 1,5 triliun. Sementara, tahun lalu di periode yang sama, membukukan profit sebesar Rp 1,43 triliun.

Pencapaian tersebut berbanding lurus dengan lalu lintas kapal yang mengalami peningkatan sebesar 21,7% dari periode yang sama pada tahun lalu menjadi 147.456 gross tonnage (GT), trafik peti kemas yang mencapai 4,98 juta twenty foot equivalent units (TEUs) dengan persentase peningkatan 10,8%, serta trafik non-peti kemas yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,1% menjadi 41,25 juta ton juga berjalan positif.

Pencapaian ini tentu tidak lepas dari inovasi dan upaya yang dilakukan Pelindo II di bawah komando Elvyn G. Masassya sebagai direktur utama. Selain itu, Elvyn bersama IPC pun mampu mencatatkan sejarah baru. Untuk pertama kali dalam sejarah di Indonesia, Pelabuhan Tanjung Priok mampu melayani kapal besar berkapasitas 10.000 TEUs.

Kapal tersebut melayani rute langsung Jakarta-Los Angeles dan Jakarta-Eropa dengan perusahaan pelayaran asal Perancis, Compagnie Maritime d’Affretement – Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) sebagai pembawanya. CMA CGM sendiri adalah perusahaan pelayaran terbesar ke-tiga di dunia. Infrastruktur, suprastruktur, IT System, standarisasi service level agreement (SLA), dan tarif yang sesuai dari IPC menjadi kunci sukses kerja sama tersebut.

Related