Setiap hari, warga Jakarta menghasilkan sampah sebanyak 6.500 ton. Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan masih menggunakan pola kumpul-angkut-buang. Pola ini sama sekali tidak mendukung kegiatan guna ulang dan daur ulang. Sehingga, tidak menyelesaikan permasalahan sampah, hanya memindahkan sampah ke tempat lain.
Melihat kondisi ini, Bank DBS Indonesia mendukung waste4change, wirausaha sosial yang memberikan solusi terhadap permasalahan sampah dengan menyelenggarakan kampanye bertajuk Jakarta Bebas Sampah. Dalam kampanye ini, Bank DBS bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta.
“Kami berkomitmen untuk membantu bertumbuhnya wirausaha sosial di Indonesia di mana mereka hadir untuk membawa dampak sosial yang positif bagi masyarakat. Inilah yang mendorong kami untuk mendukung para wirausaha sosial supaya semakin banyak isu sosial yang dapat diselesaikan,” kata Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta, Iswana Adji menyambut positif kampanye Jakarta Bebas Sampah. Ia berharap, kampanye ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat agar Jakarta mampu mengelola sampah secara bertanggung jawab.
“Kami sudah melakukan serangkaian inovasi untuk optimalisasi bank sampah dengan meluncurkan Sistem Informasi Bank Sampah atau program Sibas akhir tahun lalu. Selain itu, kami percaya, dengan dukungan dari berbagai pihak, kampanye Jakarta Bebas Sampah bisa mendukung terwujudnya Indonesia Bebas Sampah 2020,” kata Iswana.
Kampanye ini akan terselenggara secara online dan offline. Elemen kampanye online terdiri dari petisi dukungan pada microsite go.dbs.com/W4CJBS. Melalui microsite ini, masyarakat dapat memberikan dukungan dengan menuliskan ide atau opini tentang permasalahan sampah di Jakarta dengan menggunakan tagar #JKTBEBASSAMPAH #LiveMore #BankDBS.
“Setiap dukungan akan dikonversikan menjadi sumbangan sebesar Rp 1.000 yang akan diberikan Bank DBS ke waste4change. Dana yang terkumpul akan digunakan oleh waste4change untuk melakukan kampanye tentang pengelolaan sampah yang bertanggung jawab,” tambah Mona.
Editor: Sigit Kurniawan