Begini Cara Sinarmas Land Menangkal Isu Politik DKI

marketeers article

Suasana politik menjelang Pilkada DKI 2017 yang cukup memanas, membuat perusahaan properti Sinarmas Land mengubah roadshow program Price Amnesty-nya menjadi sebuah acara musik dan pameran seni. Bertajuk Unity of Indonesia For a Better Future, acara tersebut menggandeng musisi Tompi, JFlow, Idang Rasjidi, Dira Sugandi, Glen Fredly, dan lainnya untuk bersuara atas nama Indonesia.

Acara yang berlangsung di Atrium Senayan City pada 22-27 November 2016 ini awalnya hanya dirancang untuk mempromosikan Price Amnesty, program diskon akbar yang dilakukan Sinarmas Land sejak Oktober hingga Desember 2016. Price Amnesty pun kini tengah berjalan untuk periode kedua.

“Kami berpikir, di tengah adanya perpecahan di masyarakat, kami merasa perlu untuk menampilkan sebuah acara yang mengingatkan kembali akan persatuan bangsa,” ucap Ishak Chandra, CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land.

Ishak mengaku, isu politik yang beredar memang mempengaruhi penjualan properti. Sebab, isu politik mempengaruhi ekonomi, dan berujung pada sektor riil, termasuk properti. “Kalau ekonomi tidak bagus, pasti akan mempengaruhi properti,” paparnya.

Akan tetapi, Ishak bilang, penjualan Price Amnesty periode pertama (1 Oktober-15 November) terbilang memuaskan. Potongan pembelian properti Sinarmas Land sebesar 20% itu telah berhasil menghasilkan penjualan sebesar Rp 1 triliun. “Target kami dari Price Amnesty antara Rp 2 hingga 3 triliun. Kami yakin target ini tercapai,” tuturnya.

Dari penjualan tersebut, 60% berasal dari kategori satu dan dua alias stok rumah maupun kavling yang sudah diluncurkan. Sedangkan sisanya berasal dari kategori tiga atau rumah baru.

Ishak menuturkan, berdasarkan pengalaman periode pertama, ternyata konsumen tidak membeli properti melalui pameran. Justru, pameran dijadikan kanal mereka untuk mencari informasi. “Mereka biasanya datang ke marketing gallery atau ke unit-unit kami,” pungkas Ishak.

Karenanya, pameran kali ini disulap menjadi sebuah event musik dan pameran seni, apalagi momennya bersinggungan dengan “bola panas” yang tengah bergulir menjelang Pilkada DKI.

Tompi, musisi, dokter, dan fotografer menambahkan, perbedaan antarkelompok menjadi isu yang sensitif di Indonesia. Untuk meredam hal tersebut, menyuarakan dan mengobarkan semangat persatuan di Indonesia adalah salah satu langkahnya.

“Melalui acara ini kami berharap semangat kami bisa sampai ke masyarakat, agar keharmonisan dapat terjaga di Indonesia yang kita cintai,” ujar pelantun Sedari Dulu.

Editor: Eko Adiwaluyo

Related