Inilah Bekal yang Dibutuhkan Bagi Brand Ambassador

marketeers article

Ajang Marketeers Model Brand Ambassador (MMBA) menetapkan Astari Annisha Fitri, Angela Cecilia Iswanto, dan Dewi Ratnasari sebagai pemenang dalam kategori YWN. Kategori ini sendiri ditujukan kepada kalangan Youth, Woman, dan Netizen yang merupakan karakteristik konsumen di masa yang akan datang. Ketiganya akan mewakili Marketeers dalam beberapa event internal dan eksternal.

Tidak sekadar tampang, persoalan etika dan pemahaman di bidang pemasaran menjadi bahan penilaian. Spiritual Quotient merupakan hal utama yang harus dimiliki para finalis. Tidak hanya itu, pemahaman akan positioning-differentiation-brand pun menjadi bekal untuk berkompetisi. Kompetensi seorang MMBA harus memiliki physicality (PQ) diikuti intelektualitas (IQ), sosiabilitas dan emosionalitas (EQ), serta personability dan moral ability (SQ).

Tidak hanya persoalan PQ, IQ, EQ, dan SQ, pemahaman yang tepat akan positioning-differentiation-brand dibutuhkan. Untuk dapat menyusun strategi kompetisi yang tepat, harus dipahami positioning seperti apa yang diinginkan. Paling tidak, ada tiga elemen utama dari positioning, yaitu frame of reference, point of differentiation, dan reason to believe.

Frame of reference meliputi asumsi yang mendefinisikan bagaimana sesuatu dipahami. Sementara, point of differentiation berkaitan dengan cara suatu barang atau jasa suatu perusahaan memiliki diferensiasi dengan pesaing. Terakhir, reason to believe yang meliputi alasan mengapa pelanggan harus memilih produk Anda dibandingkan pesaing.

Untuk membangun diferensiasi yang kuat, seseorang harus mampu mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktur. Dalam hal ini, konten meliputi nilai tambah apa yang ditawarkan kepada customer atau audiens. Sementara, konteks meliputi bagaimana cara menyampaikan dan mengemas konten tersebut.

Sementara, persoalan personal branding harus dibangun dengan tepat. Branding bukan sekadar sebuah nama. “Harus paham apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan. Paham segmentasi dan tahu betul bagaimana karkater tersebut ingin dipandang oleh publik seperti apa dan seperti apa tujuannya,” ujar Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. di Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Brand merepresentasikan sebuah produk atau jasa. Demikian halnya dengan personal branding. Poin ini merefleksikan nilai dari diri seseorang yang ingin dibangun di mata umum. Kunci membangun personal branding adalah dengan memperhatikan keunikan, diferensiasi, dan relevansi yang pada akhirnya memudahkan orang lain untuk mengingat diri seseorang dengan mudah.

Related