BEKRAF dan Kemenpar Kerjasama Bangun Digitalisasi Pariwisata

marketeers article

Tren startup di Indonesia nyatanya tidak hanya menambangi anak muda di Indonesia. Lembaga pemerintahan seperti Bekraf dan Kementerian Pariwisata juga tidak mau ketinggalan dalam perkembangan industri yang memanfaatkan teknologi seperti startup.

Hal ini dibuktikan dari sinergi yang dilakukan Bekraf dan Kementerian Pariwisata RI dalam mengembangkan digitalisasi di bidang pariwisata. Kedua lembaga tersebut belum lama ini menandatangani memorandum of understanding (MoU) kolaborasi program kedua belah pihak. Program-program yang disinergikan adalah Be-X (Bekraf Acceleration) dan BYTE (Bekraf Young Technology Entrepreneur dari Bekraf dan Wonderful Startup Academy (WSA) dari Kementerian Pariwisata.

“Kolaborasi sangat diperlukan, oleh karena itu Bekraf siap mendukung pengembangan digitalisasi pariwisata. Di zaman yang serba cepat ini, kita harus mampu menyesuaikan diri. Apalagi pariwisata akan menjadi andalan bagi Indonesia untuk meningkatkan devisa,” ujar Triawan Munaf, Kepala Badan Ekonomi Kreatif dilansir dari rilis yang dikeluarkan Bekraf.

Dari pihak Kementerian Pariwisata sendiri, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pemerintah fokus pada pengembangan sumber daya manusia pada tahun ini. Hal ini mendorong Kemenpar untuk terus berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM di sektor pariwisata.

“Terdapat tiga aspek penting dalam penguatan pariwisata. Pertama adalah kreasi yang menjadi ranah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, inkubasi yang menjadi porsi Bekraf, dan komersialiasi yang menjadi tanggung jawab Kemenpar,” jelas Yahya.

Yahya melanjutkan bahwa Kementerian Pariwisata memiliki program Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0. Hal ini didorong dengan kultur pariwisata dari mulai penyusunan rencana hingga aktivitas pariwisata dilakukan secara digital.

“Kita perlu menguatkan SDM untuk menghadapi era baru kepariwisataan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait di bidangnya,” tutup Yahya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related