Harum Semerbak Belajar Bisnis Bunga Ala Sentra Bunga

marketeers article
51458936 bouquet of pink roses isolated over the white background

Banyak yang berpikiran bahwa bunga hanya dibutuhkan pada masa-masa tertentu. Sebut saja Valentine, pernikahan, Hari Ibu, atau beragam momentum yang menunjukkan rasa kasih sayang kepada seseorang. Apalagi bunga adalah sebuah objek yang mudah layu sehingga tidak banyak orang yang terjun ke dalam bisnis ini. Pasangan Agung Harwijaya dan Nova Fernandez merupakan orang yang menganggap anggapan tersebut salah besar.

Keduanya hingga kini berhasil mendirikan sebuah toko bunga di bilangan Lebak Bulus, Jakarta. Tidak hanya mendirikan, usahanya yang dijalin semenjak 2010 ini berhasil mendulang rupiah yang amat menggiurkan.

“Banyak yang beranggapan bisnis bunga itu target marketnya adalah perempuan. Itu salah, target kami adalah para pria,” ujar Agung, Pemilik Sentra Bunga Florist & Décor.

Sejak awal, Agung dan Nova yakin, yang menjadi target utama dari bisnis mereka adalah kaum Adam. Mereka paham, ketika memilih bunga, kaum pria akan memilih bunga yang simpel. Karenanya, Sentra Bunga Florist & Décor lebih menawarkan bunga-bunga konvensional.

“Dari awal, kami sudah tahu betul siapa segmen kami. Makanya, bunga yang kami jual lebih yang konservatif. Tapi, kami juga menyediakan bunga yang memang sedang tren. Tapi kami lebih tonjolkan yang konservatif,” jelas Agung. Bahkan, menurutnya, saat ini masih banyak pria yang membeli bunga tapi tidak mengetahui apa nama jenis bunga yang dipilihnya.

Pasangan Agung Harwijaya dan Nova Fernandez

Agung tidak menampik bahwa bisnis bunga sangat bergantung pada momentum tertentu. Namun, faktanya bisnis yang dijalani Agung dan Nova selalu mendapatkan pesanan setiap harinya. Pelanggan individu dan korporasi rajin melakukan pemesanan untuk momentum tertentu. Bahkan, bunga yang dirangkai oleh Agung dan rekan-rekannya telah menghiasi serangkaian event dari merek-merek ternama seperti Omega, Dior, Burberry, dan lainnya. “Untuk pelanggan korporasi biasanya yang dibeli standing flowers dan table flowers,” tambahnya.

Sementara, konsumen individu biasanya membeli dalam bentuk flowers box dan bouquet. Momennya pun beragam, mulai dari keperluan seserahan, selepas melakukan sidang skripsi dan thesis, bahkan untuk memberikan kejutan kepada pasangannya. “Meski ada perempuan yang tidak suka bunga, begitu dikirimkan bunga dan diterima di kantor, pasti dia bahagia banget. Banyak banget perempuan yang seperti itu,” ingat Agung.

Agung dan Nova membangun bisnis bunga sejak enam tahun lalu. Dari hanya sekadar toko bunga biasa hingga memiliki platform digital. Berbagai hal unik pun telah dirasakan oleh keduanya. “Suatu waktu, saya mengirimkan pesanan bunga dari seseorang yang namanya tidak ingin dicantumkan. Saya antar sendiri ke rumah tujuan. Begitu sampai, yang menerima bunga tersebut adalah suami dari perempuan yang dikirimkan bunga. Saya dicaci maki, sampai datang ke toko mau nuntut segala macam,” kenang Agung.

Bisnis yang dijalankan Agung dan istrinya berawal dari kegemaran sang istri dalam merangkai bunga. Akhirnya, Agung dan istri mendirikan Sentra Bunga dengan bermodalkan Rp 30 juta. Agung ingat, tokonya sepi dalam dua bulan pertama. Pembeli yang datang berkunjung pun bisa dihitung dengan jari. “Seminggu ada pelanggan yang datang ke toko itu rasanya bahagia banget,” jelasnya.

Untuk meningkatkan penjualan, Agung aktif mempromosikan produk dan layanannya melalui forum Kaskus. Semenjak menggunakan Kaskus, penjualan yang diraih Sentra Bunga mulai meningkat. Namun, masa-masa manis bisnisnya melalui forum tersebut mulai terhenti pada tahun 2013. Agung dan Nova akhirnya memutar otak bagaimana caranya agar bisnis mereka kembali berputar.

“Di tahun ketiga pas penjualan di Kaskus mulai turun, dampaknya amat berat buat kami. Sebenarnya kami sudah prediksi. Intinya harus segera pindah platform, kalau tidak akan sangat bahaya. Akhirnya kami memutuskan untuk membuat sebuah situs,” ujarnya,

Pada tahun 2014, Sentra Bunga akhirnya hadir dalam bentuk situs. Agung tidak main-main dalam membangun bisnisnya secara digital. Situs ini digarap dengan telaten dan benar-benar serius. Selain biaya investasi untuk membangun situs, Agung dan Nova juga mengeluarkan kocek khusus untuk membayar jasa Search Engine Optimization (SEO) dan Adwords. Hasilnya 85% dari pemesanan bunga berasal dari online. Bahkan omzet yang didapatkan dari online saja mencapai di atas Rp 100 juta tiap bulannya. Hal ini belum ditambah dengan pemesanan dekorasi bunga yang kisarannya mencapai Rp 50 juta hingga Rp 100 juta untuk satu acara.

“Di tahun 2014 ini, kami benar-benar mantap. Saya ikut penuh di Sentra Bunga. Padahal sebelumnya saya hanya membantu istri. Kami memang menjual bunga, namun produk turunannya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru,” katanya.

Saat ini Sentra Bunga memiliki 12 karyawan tetap yang bertugas dengan fungsinya masing-masing. Agung dan Nova juga mempekerjakan pekerja lepas yang jumlahnya bisa lebih banyak ketika dibutuhkan untuk satu acara tertentu.

“Kami menawarkan yang bisa diterima oleh konsumen. Harga kami terjangkau dan kecepatan pengirimannya juga bisa diterima oleh konsumen. Di hari biasa, kami ada layanan same day delivery. Kami juga selalu perbanyak jaringan supplier dan menjaga hubungan baik yang telah kami rajut,” pungkasnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related