Belajar Strategi Nyeleneh dari Radja Cendol dalam Memasarkan Produknya

marketeers article
Nama Radja Cendol sudah tidak asing lagi di telinga Anda, bukan? Usaha yang dirintis oleh Danu Sofwan kini telah memiliki 700 outlet di berbagai wilayah di Indonesia. Untuk bisa berada di posisi saat ini, Danu harus mengalami jatuh bangun dalam usahanya. Dirinya bisa dibilang sangat akrab dengan kegagalan ketika berbisnis. Namun, kegagalan inilah yang membuatnya menjadi bangkit lagi dan lagi.
 
“Bila ingin menjadikan usaha luar biasa, maka harus memakai cara-cara yang luar biasa. Ini saya terapkan dalam penamaan produk Radja Cendol. Saya sengaja membuat nama menu dengan nama yang aneh-aneh agar masyarakat tertarik. Misalnya saja menu Digondol Satpol merupakan kepanjangan dari Dimana Green Tea dan Cendol bersatu itu Nampol,” kata Danu dalam acara Marketeers Radio Hangout di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (31/3/2016).
 
Saat awal-awal mendirikan usaha, lanjut Danu, Radja Cendol sepi peminat. Untuk membuat usahanya laris, ia mencoba mengundang lima orang temannya untuk berkumpul di minimarket yang berada di seberang tempat usaha. Mengapa tidak di outlet Radja Cendol? Ini strategi yang dimiliki Dhanu. Minimarket itu ramai dikunjungi oleh anak-anak muda yang menjadi target market.
 
Setelah minimarket ramai, ia bergabung dengan temannya dan ia pun langsung berdiri di kursi sambil berbicara lantang, “Wih, mantep banget cendol itu, ada keju dan banyak variannya.” Ya, memang usahanya menyedot perhatian orang di minimarket itu tapi tidak berhasil membuat mereka membeli cendolnya. Malah, membuat orang heran.
 
Setalah itu, Danu berpikir keras bagaimana strategi yang tepat agar mendatangkan banyak pembeli. Seperti yang diketahui bersama, orang Indonesia suka diskon dan sesuatu yang gratis. Danu pun membuat promo beli 1 gratis 3 cup cendol. Dari promo ini, pembeli mulai berdatangan.
 
Tak ingin melewatkan kesempatan, ia mengambil foto antrean para pembelinya dan di-posting ke media sosial. Ia mulai menyebarkan info tentang peluang usaha yang menjanjikan bersama Radja Cendol. Bukan hanya pembeli yang mulai berdatangan, satu demi satu mitra pun mulai bergabung untuk berbisnis Radja Cendol. 
 
“Untuk membuat usaha berjalan kita harus membuat produk yang nyeleneh. Kalo produk tidak nyeleneh, maka cara jualannya yang nyeleneh,” tutup Dhanu.
 
Editor: Sigit Kurniawan

    Related