Benarkah Suicide Squad Jadi Penyelamat DC Comics?

marketeers article

Lagi-lagi pecinta karakter superhero kembali dimanjakan dengan kehadiran film superhero terbaru garapan DC Comics, Suicide Squad. Suicide Squad merupakan film kedua yang dibuat oleh DC Comics dan Warner Bros, setelah pada Maret lalu merilis Batman V Superman: Dawn of Justice.

Bisa dibilang Suicide Squad adalah perlawanan sementara DC Comics melawan dominasi The Avengers garapan Marvel. Meskipun sempat mengeluarkan Batman V Superman: Dawn of Justice untuk menyaingi Avengers, namun garapan DC Comics ini terbilang kurang sukses mengingat banyaknya resensi buruk yang dikeluarkan oleh kritikus.

Suicide Squad mengambil konsep lain, alih-alih sekumpulan pahlawan, Suicide Squad justru berisi sekumpulan penjahat kelas wahid dalam dunia DC Comics. “Dunia superhero tidak hanya dimonopoli Marvel. Dengan bintang-bintang seperti Jared Leto, Margot Robbie, Will Smith, Cara Delevingne, Viola Davis, dan Jay Courtney, Suicide Squad bakal memberikan energi yang berbeda bagi DC Comics,” ungkap Sudhir Syal, Co-Founder dan Managing Director BookMyShow Indonesia.

Ketika trailer Suicide Squad pertama kali meluncur pada tahun lalu, para penggemar karakter superhero serentak histeris menantikan kedatangan film superhero ini. Dengan biaya produksi mencapai US$ 175 juta, Suicide Squad berharap meraup pendapatan US$ 145 juta pada pemutaran pekan pertama.

Saat ini, Suicide Squad sudah bisa ditonton di bioskop-bioskop Indonesia. DC Comics sangat berharap besar dengan munculnya Suicide Squad, kehadirannya digadang-gadang bisa menghambat laju Marvel, sebelum DC Comics resmi merilis saingan Avengers melalui Justice League pada 2017.

Sayangnya, baru beberapa hari diputar Suicide Squad mengalami hal yang sama dengan Batman V Superman: Dawn of Justice. Kritik pedas meluncur dari para kritikus. Benarkah film ini jelek? Coba Anda buktikan sendiri.

Related