Beragam Jurus Pemain Otomotif Rayu Kaum Millenial

marketeers article
man in suit offering a car key to the observer, with a car in the background

Sekarang ini, mayoritas konsumen pembeli mobil pertama berasal dari generasi Y atau millennials. Rentang usia mereka ada di kisaran antara 22 hingga 35 tahun. Pembeli mobil pertama di generasi sebelumnya, Generasi X (Usia 35-57 tahun) juga masih ada. Namun, bagi generasi ini biasanya pembelian mobil sudah untuk yang kedua kalinya, atau mungkin lebih.

Para agen pemegang merek (APM) pun menjadikan generasi millennials ini sebagai ladang panen. Terutama, APM yang memiliki produk untuk para pembeli mobil pertama, seperti Low Cost Green Car (LCGC), city car, Low Multi-Purpose Vehicle (LMPV), hatchback, dan Low Sport Utility Vehicle (LSUV). Secara penjualan pun, segmen-segmen mobil tersebut merupakan kontributor terbesar pada industri mobil nasional.

Beragam jurus dikeluarkan oleh para APM hingga diler dalam menggarap segmen ini. Seperti yang dilakukan Auto2000, diler utama Toyota, saat mendekati pasar millennials. Sebelumnya, pada bulan Februari 2018, Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota New Yaris. Sebagai diler utama Toyota yang kontribusinya terbesar, Auto2000 menggelar aktivitas untuk New Yaris yang menyasar millennials. Diler ini menggaet kaum ini dengan acara New Yaris Millennials Fest.

“Auto2000 sebagai diler terbesar Toyota di Indonesia dan bagian dari group Astra International, sangat mengerti tren lifestyle yang bergerak cepat dalam berbagai aspek kehidupan generasi millennials yang dikenal aktif, energik, dan dinamis tersebut. Kami optimistis New Toyota Yaris menjadi kendaraan yang sanggup memenuhi kebutuhan anak muda perkotaan,” kata Ardian Nur, selaku Operation Manager DKI II Auto2000, beberapa waktu lalu.

Beragam acara seru disiapkan untuk menarik atensi generasi millenial. Seperti Pop Up Market for Millennials berupa bazar pakaian dan sneaker yang merepresentasikan gaya hidup yang selalu ingin tampil beda. Selain itu, ada pula Inspiring Talkshow dengan para millennials penggiat lifestyle dan social media, travel blogger, dan instaseleb.

Bila Auto2000 menggarap langsung para millennials lewat kegiatan, Honda Prospect Motor (HPM) melakukan dengan cara yang berbeda. Menurut HPM, segmen millennials memiliki karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya, generasi X. Perbedaannya terkait cara pandang terhadap kendaraan yang mereka gunakan.

“Nantinya, konsumen mobil sekarang tidak lagi melihat harga saat membeli. Lebih dari itu, konsumen akan mempertimbangkan apakah sebuah mobil itu mewakili diri mereka atau tidak. Singkatnya, dari lifestyle, cara memilih produk, hingga loyalitas pun beda berbeda dengan generasi sebelumnya. Sehingga, harus ada strategi yang membuat generasi ini tertarik,” kata Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor.

Ia menambahkan bahwa pembeli Honda adalah orang-orang muda atau lebih muda di tiap segmennya. Kehidupan mereka sangat lekat dengan internet, sehingga segala macam perkembangan teknologi yang terjadi di luar bisa mereka dapatkan. Nah, konsumen pun bertanya-tanya apakah bisa mereka dapat atau tidak di mobil pilihannya.

Dengan kata lain, nantinya konsumen akan semakin teliti dan kritis. Mereka bisa mengakses beragam informasi, sehingga membangun loyalitas di generasi sekarang dan mendatang lebih sulit. Walau lebih sulit, tapi tetap bisa menumbuhkan loyalitas, tergantung strateginya.

Salah satu strategi HPM adalah membuat Honda Gallery. Di galeri ini, konsumen bisa melihat berbagai inovasi berteknologi tinggi untuk mobilitas di darat, laut hingga udara. Di galeri ini, ada beragam produk dan teknologi terkini yang tak hanya bisa dilihat dan dipegang, tapi dijajal langsung oleh pengunjung.

“Untuk meraih dan menumbuhkan loyalitas konsumen zaman sekarang tidak bisa lagi hanya lewat iklan. Daya kritis dan rasa ingin tahu mereka besar. Lewat galeri ini, kami memberikan sarana agar konsumen bisa membuktikan teknologi terkini yang kami miliki,” tambah Jonfis.

Sepeda motor

Di pasar sepeda motor, perbedaan generasi tidak terlalu signifikan memengaruhi strategi menggarap pasar. Saat ini pemilihan motor lebih kepada kesesuaian dengan karakter, gaya hidup, serta hobi pengendaranya. Dan, hobi dan gaya hidup tidak terkekang oleh batasan umur.

“Kami melihat faktor pertimbangan dalam pembelian motor tidak hanya berdasarkan pada generasi. Saat ini motor tidak hanya digunakan sebagai alat transportasi, namun juga dapat menjadi penyalur hobi karena hal ini tidak bergantung pada generasinya,” kata Ahmad Muhibbuddin, Deputy Head of Corporate Communication PT Astra Honda Motor.

Ia menambahkan, melalui berbagai line up produk yang mereka tawarkan, AHM berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan kesenangan pecinta sepeda motor. Pemilihan desain dan cara komunikasi akan disesuaikan dengan masing-masing karakter produk dan target konsumennya.

Meski begitu, ada beberapa kegiatan yang dilakukan AHM yang secara tidak langsung menggarap pasar generasi Z. AHM memiliki program-program yang bersentuhan langsung dengan remaja seperti Honda DBL, Astra Honda Motor Best Student, dan Kurikulum Teknik Sepeda Motor Honda yang telah bekerja sama dengan 664 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Related