Inilah Penyebab Commuter Line Selalu Padat

marketeers article
COMMUTER Line

Warga Jakarta mana yang tidak kenal kereta listrik (KRL) Commuter Line? Moda transportasi yang telah bertransformasi dengan baik ini, kini menjadi primadona bagi banyak warga di sekitar Jabodetabek. Pasalnya, bisa dipastikan, setiap kereta yang melintas di jam-jam sibuk jarang kita temui yang rangkaiannya kosong.

Berbagai tantangan pun kerap dihadapi oleh pihak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sebagai operator dalam menjawab permintaan konsumennya yang terus meledak ini. Lantas, apa yang mereka lakukan?

“Salah satu yang kita kejar sekarang adalah kesiapan armada untuk mengimbangi pertumbuhan penumpang. Tujuannya agar penumpang pada jam-jam sibuk merasa lebih longgar walaupun tidak ada yang bisa jamin. Kalaupun bisa, paling hanya satu bulan. Setelah itu, akan datang penumpang baru. Pertumbuhan kita memang tinggi,” Jelas M.N Fadhila kepada Marketeers.

Menurut data internal KCJ, realisasi penumpang tahun 2015 dibanding 2014 itu tumbuh 24,5% menjadi 257.527.772 penumpang dan ini jarang sekali terjadi di perusahaan transportasi manapun. Tren pertumbuhan ini, sepertinya linier hingga tahun ini yang kira-kira sama pertumbuhannya atau menjadi 285.600.960.

Tahun ini, jumlah penumpang per harinya hampir mencapai 900 ribu penumpang. Kami pun menargetkan 1,2 juta pengguna setiap harinya sampai awal tahun 2019.

Menurut Fadhila, permasalahan transportasi di DKI ini sudah sangat kompleks. Misalnya, orang sudah capek da merasa tidak banyak pilihan di jalan raya. Pilihannya hanya kendaraan pribadi dan angkutan publik.

“Keunggulan Commuter Line adalah relatif terukur di banding yang lain. Tarif murah, kecepatan, dan pelayanan yang terus kami tingkatkan yang menyebabkan masyarakat beralih menggunakan Commuter Line,” tutupnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related