Berapa Gaji Karyawan Sales dan Marketing Perusahaan Otomotif di Indonesia?

marketeers article
22702752 confident businesswoman sitting next to nervous businessman

Pernahkah Anda terbayang untuk bekerja sebagai bagian sales dan marketing perusahaan otomotif? Sales dan marketing merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan otomotif. Alasannya, laku tidaknya sebuah produk otomotif amat bergantung dari gencarnya bagian sales dan marketing melakukan pendekatan kepada calon konsumen. Terlebih pasar otomotif di Indonesia sedang tidak terlalu bagus kondisinya. Lalu, seberapa besar gaji seorang sales dan marketing perusahaan otomotif?

Situs Jobplanet mengeluarkan data tentang rata-rata gaji karyawan sales dan marketing di industri otomotif berserta tingkat kepuasan mereka terhadap gaji dan tunjangan mereka. Dalam kedua riset itu, Jobplanet menganalisis data yang terkumpul melalui situsnya selama semester I-2016 atau Januari–Juni 2016, dengan menggunakan 480 perusahaan otomotif yang terdaftar dalam situsnya sebagai sampel.

Dari 3.700 karyawan perusahaan otomotif diketahui bahwa dari tingkat staf hingga manajer kisaran gaji berada pada angka Rp 3,8 juta hingga Rp 7 juta.

Jobplanet 1

“Perlu diketahui, angka tersebut diperoleh dari perhitungan rata-rata gaji bersih yang diterima oleh para karyawan, termasuk karyawan di bidang sales dan marketing, dan belum termasuk dengan bonus serta tunjangan mereka,” ungkap Kemas Antonius, Chief Product Officer Jobplanet di Indonesia.

Dalam riset kedua, untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan perusahaan otomotif terhadap gaji dan tunjangan mereka, Jobplanet menganalisis data dari 2.500 orang responden yang tersebar di seluruh Indonesia selama semester I-2016.

Jobplanet 2

“Tahun 2016 merupakan tahun yang menantang bagi industri otomotif, mengingat lambatnya pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah yang rendah, serta kurangnya daya beli masyarakat. Namun berdasarkan riset, kami menemukan bahwa pada semester I-2016, karyawan perusahaan otomotif—termasuk karyawan sales dan marketing—cukup puas dengan gaji dan tunjangan mereka, meskipun tingkat kepuasan mereka tidak tinggi,” papar Kemas.

Editor: Sigit Kurniawan

Related