Bergerak Cepat dan Bersinergi Bangun Diferensiasi Waskita Toll Road

marketeers article

Pembangunan infrastruktur fisik tengah menjadi prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo. Salah satunya adalah pembangunan ruas jalan tol di berbagai wilayah. Upaya ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan dan kemudahan akses yang berujung pada efisiensi biaya distribusi pengiriman produk industri.

Peluang ini pun dengan sigap ditangkap oleh para pemain yang menamakan diri sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Tidak terkecuali pemain baru seperti PT Waskita Toll Road (WTR). Sejak lahir pada  tahun 2014, WTR terbilang berani melakukan akuisisi dan ikut tender pembangunan ruas jalan tol. PT Waskita Toll Road (WTR) banyak mengakuisisi proyek-proyek jalan tol yang mangkrak. Bahkan, tidak mundur meski lahan yang harus dibebaskan masih minim.

Salah satunya adalah ruas jalan tol Becakayu (Bekasi–Cawang–Kampung Melayu) yang mangkrak selama 20 tahun dengan ribuan masalah di dalamnya. Sejak itu, WTR seperti kecanduan melakukan akuisisi proyek jalan tol. Cara ini dianggap lebih cepat prosesnya, dibandingkan mereka harus ikut tender yang bisa memakan waktu hingga 6 bulan untuk proses sebelum pembangunan. Percepatan ini bisa WTR jalankan lantaran mereka bersinergi dengan perusahaan induk mereka, Waskita Karya sebagai kontraktornya. Dengan sinergi ini, WTR pun menjadi perusahaan yang cukup berani untuk mengeksekusi proyek, meski lahan bebasnya masih sangat minim. Hal ini jarang bisa dilakukan oleh perusahaan lain.

“Sejak awal, kami dinilai membeli kucing dalam karung ketika mengakuisisi proyek Becakayu ini. Namun, sebagai mantan pemain kontraktor, kami justru tertantang. Ini adalah proyek kedua kami setelah mengakuisisi ruas tol Pejagan – Pemalang. Kini, kami telah memiliki 15 ruas jalan tol dengan nilai investasi sekitar Rp 80 Triliun, baik sebagai investor mayoritas dan minoritas,” kata Herwidiakto, President Director PT Waskita Toll Road (WTR), peraih The Best Industry Marketing Champion 2016 dari sektor Infrastructure.

 

Artikel selengkapnya bisa dibaca di

Majalah Marketeers edisi Des 2016-Jan 2017

Related