Bidik Indonesia, Lima Startup Asing Bersiap di Yacademy

marketeers article

Dirasa industri startup-nya potensial, Indonesia dibanjiri oleh para pemain asing. Sebut saja Shopee yang berekspansi ke Indonesia dan memperoleh pendapatan terbesar dari pasar ini (40%). Namun, tak dielakkan beberapa pemain seperti Rakuten terpaksa hengkang dari pasar ini. Pemain baru pun lebih berhati-hati. Sejumlah persiapan dilakukan, seperti kelima startup asing yang bersiap melalui program Indonesian Market Immersion Yacademy untuk berekspansi ke Indonesia.

Swingvy, Evenesis, iKargo, Getslurp, dan EuropeanBedding adalah lima startup asing yang membidik Indonesia sebagai the next potential market mereka. Melalui program Indonesian Market Immersion dari Yacademy, kelima startup ini optimistis memenangkan kompetisi di pasar Indonesia.

“Ada peluang  yang besar dan persoalan infrastruktur yang dapat diselesaikan di Indonesia. Faktanya, banyak perusahaan asing yang datang lalu 2-3 bulan kemudian hengkang ke negara asal lantaran tidak mampu berkompetisi di sini. Mereka tidak memahami pasar dan budaya lokal di Indonesia,” ujar Founder and CEO Yacademy Arne Van Looveren di Jakarta, Jumat (29/09/2017).

Bersama lembaga pemerintah Malaysia MDEC, Yacademy menyusun program yang bertujuan meningkatkan kesiapan para pendatang startup asing yang membidik pasar Indonesia. Arne menjelaskan, program ini berisi rangkaian kelas virtual (Workshop dan Webinar), mentoring, networking, dan pitching dengan para pemain dan investor startup Indonesia.

Arne menambahkan, pihaknya akan membuka kesempatan bagi para pemain untuk bertemu dengan Venture Capital, seperti Convergence Ventures, Kejora Ventures, East Ventures, Ventura Capital, dan Monk’s Hill Capital Indonesia.

Menurut VP Investment and Portofolio Kejora Andreas Surya, penting bagi para pemain untuk memahami karakteristik market dari Negara yang akan mereka ekspansi. “Perbedaan-perbedaan kecil sekalipun harus diperhatikan. Jika tidak, kecil kemungkinan startup dapat beradaptasi dan bertahan di pasar Indonesia,” tutur Andreas.

Rangkaian kegiatan dalam program ini secara garis besar diungkapkan Jin Choeh, Co Founder and CEO Swingvy mengedukasi mereka untuk melakukan lokalisasi produkm company set up, dan menjadi wadah partnership discussion.

“Saya sadar bahwa kompetisi di sini tidak mudah. Namun, tanpa kompetisi maka bisnis tidak akan bertumbuh. Dengan bekal yang kuat, saya optimistis bisnis kami dapat bertumbuh baik di pasar Indonesia,” kata Jin optimistis.

Apakah program ini bakal berhasil?

Editor: Sigit Kurniawan

Related