Bidik Trader Milenial, GIC Tunjuk Merry Riana Jadi Ambassador

marketeers article

Pasar milenial memang menarik. Tidak terkecuali bagi Global Investa Capital (GCI). Bagi mereka, milenial adalah pasar masa depan yang penetrasinya masih terbilang kecil di sektor produk investasi. Untuk membidik segmen ini, GCI memiliki beragam pendekatan, salah satunya dengan menggandeng motivator yang banyak dikagumi milenial Indonesia Merry Riana.

“Menurut data, dari sekitar 80 pialang di Indonesia dengan volume investasi sekitar US$ 560 juta per bulan. Kami ingin masuk ke pasar ini sembari membuka pasar baru, yakni milenial agar semakin melek investasi,” ujar Peter Tendean, CEO GIC ketika ditemui di Jakarta, Sabtu (13/4/2019)

GIC pun fokus ke produk future dengan instrumen seperti Forex, investasi komiditas seperti gold juga coal, dan indeks. Merry Riana pun dipandang dapat menginspirasi milenial untuk gemar berinvestasi dengan pengaruhnya yang besar di segmen ini.

“Sebagai brand ambassador, Saya berfokus untuk membangun awareness. Untuk itu, kami sudah melakukan seminar di Jakarta dan Medan. Kami pun banyak melakukan kampanye di media sosial, seperti YouTube,” ujar Merry Riana.

Bukan hanya itu, GIC juga akan membangun GIC Academic. Platform ini akan memberikan pelajaran seputar investasi. “Kami akan meningkatkan kesadaran milenial dalam memilih platform investasi yang benar,” tambah Peter

Dari sisi inovasi, GIC memiliki platform GIC Trade yang menjadi andalan mereka untuk masuk ke segmen tersebut. GIC Trade terdiri dari fitur GIC Trader Dan GIC Market Maker. Keduanya menghadirkan pendekatan teknologi untuk menjawab beragam permasalahan para investor selama ini.

“GIC Trader sendiri adalah platform trading yang menawarkan transparansi. Di sini, kami menghadirkan trading tanpa biaya,” jelas Peter

Sejauh ini, GIC telah mencatatkan jumlah penggunanya hingga 7.000 pengguna. Angka ini pun tumbuh sekitar 100 pengguna setiap harinya. Dari sisi volume transaksi, dalam periode Januari 2019 sampai Maret 2019, GIC telah membukukan nilai investasi hampir US$ 30 juta.

“Untuk tahun 2019, kami melakukan banyak langkah untuk meningkatkan transaksi ini. US$ 100 juta adalah target kami,” tutup Peter.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related