Big Data Bukan Hanya Data yang Besar, Tapi Data yang Benar

marketeers article

Big Data belakangan ini menjadi agenda perbincangan di berbagai industri, termasuk di industri periklanan. Percepatan pertumbuhan teknologi ternyata juga berimplikasi pada tingkat kebutuhan akurasi data yang lebih tinggi untuk memahami konsumen dan mengambil keputusan perusahaan.

Banyak pihak meyakini bahwa big data saat ini menjadi solusi yang dapat mendekatkan sebuah merek perusahaan dengan target audiens mereka.

“Big Data merupakan kumpulan data yang sangat besar, yang memuat berbagai hal, mulai dari profil, karakteristik, hingga perilaku. Sehingga data yang besar tersebut dapat diolah dan dipelajari, untuk memahami pola perilaku dan tren,” Kata Andres Cristian, Head of Research Non-Fiction.

Andres juga menuturkan bahwa dengan perkembangan teknologi saat ini, pengambilan sebuah keputusan memerlukan waktu yang lebih cepat, namun tidak mengurangi akurasi keputusan yang diambil. Karena itu, tingkat kebutuhan big data dalam berbagai industri mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.

“Dalam dunia periklanan, big data sangat membantu untuk melalukan kegiatan dalam menentukan target audiens yang ingin dituju serta cara promosi seperti apa yang pas untuk dilakukan,” kata Andres.

Menurutnya, dengan akurasi data yang diproduksi secara cepat melalui big data, perusahaan dapat melakukan pendekatan dengan target audiensnya secara lebih efektif dan efisien.

Andres yang telah berkarir di bidang riset pemasaran lebih dari sepuluh tahun juga menuturkan bahwa big data bukan sekadar data yang “besar”, melainkan data yang “benar”.

Dengan akurasi data yang tinggi yang didapat oleh perusahaan, perusahaan akan mampu menghasilkan nilai investasi yang lebih besar.

Lebih lanjut lagi, Andres mencontohkan kasus situs belanja online yang berhasil menggunakan big data untuk mengetahui karakteristik konsumennya. Dia menuturkan, dengan big data yang telah diolah, situs belanja online mampu mengetahui barang apa yang paling banyak dicari oleh pengunjungnya dari berbagai karakteristik.

“Misalnya, kalau lagi lebaran, dengan adanya big data yang sudah diolah, sebuah situs belanja online sudah bisa memprediksi produk yang akan banyak dicari, seperti mukena, sajadah, hingga kurma,” ucapnya.

Ia melanjutkan apabila momen libur panjang, konsumen akan lebih banyak mencari tiket jalan-jalan, hingga perlengkapan liburan. “Itu semua berkat data yang telah diolah di periode sebelumnya sehingga perusahaan bisa memprediksi dengan tepat,” terang Andres.

Di masa yang akan datang, Andres memprediksi bahwa akan lebih banyak lagi kebutuhan penggunaan data yang lebih akurat, bahkan dalam jangka waktu yang lebih sempit. Berkat teknologi seperti sekarang, kebutuhan data untuk pengambilan keputusan akan lebih tinggi dan lebih cepat.

Tidak heran, jika saat ini, mulai banyak penyedia jasa layanan big data yang akan menampung banyak insight tentang karakteristik sebuah populasi.

Editor: Sigit Kurniawan

Related