Bisakah Community Marketing Tingkatkan Sales?

marketeers article
47269463 hand using phone white screen on top view

Awal mulanya fotografi meskipun digemari masih dikenal sebagi hobi yang mahal. Perangkat dan perlengkapannya yang dikatakan tidak murah. Hal ini menjadi penyebab mengapa fotografi menjadi hobi yang mahal. Sebab itu, fotografi melekat kepada orang-orang professional yang memiliki kemampuan untuk membeli perangkat dan perlengkapannya.

Namun, seiring  perkembangan teknologi, perangkat fotografi kini hadir dengan harga yang lebih terjangkau. Bahkan, kini fotografi bisa dinikmat hanya melalui perangkat smartphone.

Kehadiran smartphone ini yang lantas menumbuhkan sebuah kategori fotografi baru bernama mobile fotografi. Salah satu komunitas mobile fotografi yang terkenal saat ini adalah iPhonesia. iPhonesia didirikan oleh Aries Lukman pada 2010, kala itu iPhonesia hanya terbatas pada pengguna produk Apple, seperti iPhone, iPod, dan iPad.

Seiring berjalannya waktu, iPhonesia kini terbuka untuk seluruh perangkat smartphone, tidak terbatas pada produk Apple saja. Terkait dengan aktivasi, awal mulanya iPhonesia kerap mengadakan aktivitas photo hunt sebagai rangkaian kegiatannya. Namun, saat ini kegiatan tersebut mulai dikurangi karena ada tuntutan untuk membuat sebuah photo hunt menjadi lebih menarik.

Meskipun membawa nama iPhone, Aries mengakui bahwa selama ini tidak pernah ada dukungan dalam bentuk apa pun yang diterima oleh iPhonesia oleh Apple. Aries memaklumi bahwa Apple terkenal ‘sombong’ dan tidak engage dengan komunitas.

Meskipun tidak mendapat dukungan dari Apple, iPhonesia justru mendapatkan serangkaian partnership dengan merek-merek lain seperti Samsung, Huawei, Oppo, Telkomsel, Nissan, dan merek-merek lain. Merek yang bekerjasama pun berasal dari lintas industri mulai dari FMCG dan perbankan.

“Ragam kerjasama ada dalam bentuk offline dan online activity. Misal jalan-jalan ke suatu wilayah untuk hadirkan product experience. Banyaknya project base kami dengan merek untuk meningkatkan awareness di media sosial atau mempromosikan tentang campaign terbaru mereka. Merek FMCG misalnya lebih kepada awareness dan product placement. Sementara perangkat elektronik dan otomotif mengarah pada customer experience,” jelas Aries.

Rata-rata yang diinginkan oleh merek ketika bekerjasama dengan iPhonesia adalah peningkatan followers di akun media sosial merek itu sendiri. Terkait dengan kerjasama dengan merek, Aries mengaku bahwa sejak awal merek tidak pernah meminta untuk ada peningkatan penjualan saat bekerjasama dengan iPhonesia.

“Dari awal saya bilang jangan pernah berharap kerjasama ini bisa meningkatkan sales. Yang bisa kami bantu tingkatkan adalah awareness di Instagram. Dari situ merek harus mengelola pages tersebut agar konsumen retain dan loyal sehingga tidak melakukan aksi unfollow,” terang Aries.

Aries melihat bahwa saat ini banyak merek yang sebenanrnya mau masuk ke komunitas, terutama Instagram, tapi tidak memiliki pemahaman yang bagus akan perilaku dari konsumen sendiri.

“Kalau bikin acara gak bisa cuman offering hadiah kecil. Hadiah sangat menentukan. Terkadang merek memaksakan maunya mereka, tapi di lapangan tidak cocok, akhirnya flop. Hal ini yang coba kami jelaskan ke merek. Tidak semua tema kompetisi cocok. Soalnya perilaku orang di Instagram ini beda,” pungkas Aries.

Editor: Sigit Kurniawan

Related