Followers Tak Nambah, Blibli.com Ubah Konten Instagram

marketeers article

Semua pasti setuju bahwa platform media sosial menjadi medium pengikat antara brand dengan konsumennya. Blibli.com merupakan salah satu yang menggunakan platform media sosial tersebut. Selain penjualan, Blibli.com memanfaatkan media sosial agar bisa lebih dekat dengan konsumennya. Salah satu platform yang difokuskan adalah Instagram.

“Setiap platform itu memiliki karakter. Tidak semua platform cocok untuk beragam aktivitas. Ketika memilih Instagram kami harus menentukan akan menggunakan Instagram seperti apa,” ujar Lani Rahayu, Senior Marcomm & PR Manager Blibli.com di Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Menyadari posisi brand sebagai online mall, Blibli.com menggunakan Instagram sebagai manekin digital yang memamerkan beragam barang yang dijual di Blibli.com dengan harapan orang akan tertarik membeli.

Selain itu, Blibli.com juga dihadapi dengan tiga tantangan, yakni produk yang beragam hingga mencapai 15 kategori, ketersediaan barang, hingga misi untuk menambah konsumen perempuan. Beragam strategi dijalankan oleh Blibli untuk menjawab tantangan tersebut. Program minguan dan harian terus dipromokan lengkap dengan diskon tertera.

“Konten kami di awal sangat hardselling, penuh dengan teks, dan followers kami tidak bertambah-tambah. Akhirnya kami menyadari kami tidak dekat dengan konsumen kami,” terang Lani.

Lani menjelaskan setelah mendapatkan riset internal dan beragam masukan dari luar, Blibli.com harus menyajikan konten promo yang menginspirasi dan orisinal. Akhirnya, Blibli.com pun memanfaatkan beragam fitur yang dimiliki oleh Instagram seperti Stories Ads.

Mulai dari memberikan resep makanan, menggunakan peran social influencer, hingga menciptakan konten fesyen yang otentik dilakukan oleh Blibli.com. Tidak hanya konten yang otentik, Blibli.com juga menggunakan model yang otentik, yakni para karyawan Blibli.com dikaryakan sebagai model untuk materi promo mereka. Setiap bulannya sekitar 10 video promo diciptakan oleh Blibli.com. Hasilnya tiga tantangan tersebut bisa dijawab oleh Blibli.com.

“Kami menyadari bahwa konten yang penuh insipirasi dan otentik ternyata berhasil buat kami daripada sekadar menaruh nominal diskon di dalam konten,” pungkas Lani.

Editor: Sigit Kurniawan

Related