Blue Bird Kini Manfaatkan Cloud Untuk Prediksi Tren Penumpang

marketeers article
Ilustrasi. (FOTO: 123rf)

Sudah lebih dari 40 tahun Blue Bird memberikan layanan transportasi kepada seluruh penggunanya. Sempat menjadi idola masyarakat, kini Blue Bird mulai membenahi diri untuk tanggap dengan kebutuhan pasar.

Semenjak kehadiran layanan transportasi online, bisnis Blue Bird sempat terancam. Namun, dengan upaya pembenahan tersebut kini Blue Bird masih terus bertahan. Sektor teknologi menjadi salah satu sektor yang terus dibenahi oleh Blue Bird.

Disebutkan oleh Sigit Djokosoetono, Direktur PT Blue Bird, Tbk. kini Blue Bird telah banyak melakukan peningkatan dalam kemampuan teknologinya. Kini Blue Bird telah hadir dalam bentuk aplikasi smartphone dan terintegrasi di dalam aplikasi Go-Jek. Selain itu, Blue Bird juga mengikuti perubahan jaman dengan menyediakan metode pembayaran non tunai.

Secara infrastruktur, kini Google juga mencoba merapihkan data yang mereka miliki selama lebih dari 40 tahun untuk bisa menangkap tren yang akan terjadi.

“Data kami banyak yang tersebar dan unstructured, yang harus diolah dan dipilih untuk disiapkan sebagai proses bisnis,” ujar Sigit.

Dalam dua tahu terakhir, Blue Bird sudah mulai memanfaatkan beragam teknologi terkini salah satunya adalah teknologi cloud. Dari sisi sumber daya manusia pun, Blue Bird kini meningkatkan kapasitas SDM di bidang IT hingga 50% dari jumlah awal.

“Untuk penumpang mungkin tidak terasa, karena data disebar di internal perusahaan untuk melihat tren penumpang,” tambahnya.

Setelah dua tahun memanfaatkan beragam teknologi, menurut Sigit saat ini hasil data tersebut sudah mulai terlihat. Namun, ia menegaskan bahwa hasil data tersebut masih perlu dites kembali.

“Intinya kami mengumpulkan data sebanyak mungkin agar bisa diproses. Ketika data yang diproses baik maka akurasinya pun akan lebih baik,” pungkas Sigit.

Editor: Sigit Kurniawan

Related