Indonesia patut berkaca pada Bob Sadino. Sosoknya tetap sederhana di tengah kelimpahan yang dimilikinya. Kemeja putih dan celana pendek setia melekat di tubuh pria berambut putih itu.
Indonesia harus malu pada Bob Sadino. Kala DPR membuatnya malu dengan memintanya “berpakaian” terlebih dulu sebelum sidang terhormat dimulai. Ia masih berbesar hati membuka pintu rumahnya lebar-lebar bila dibutuhkan.
Indonesia mesti belajar berani dari Bob Sadino. Berani ambil risiko untuk menjadi beda. Saat orang terjebak dalam teori yang sama, ia mampu keluar mendobrak yang ada. Ketika orang-orang masih terus berdebat soal angka dalam memulai usaha, ia hanya berkata, “Lakukan saja!”
Indonesia wajib menjaga semangat Bob Sadino. Jatuh di titik terendah, ia tidak menyerah. Tak gengsi jadi kuli hingga berjualan telur dengan sepeda. Jadi bukti nyata kesuksesan berwirausaha.
Indonesia pantas berbangga memiliki Bob Sadino. Pribadi ceplas-ceplos, pantang berpura-pura. Karakternya yang seakan lebih banyak bercerita. Dan, semua cerita itu belum berakhir. Masih terdengar suaranya lantang bertanya, “Apa yang Anda lakukan saat pertama kali belajar jalan? Apakah setiap kali Anda jatuh akan bangkit lagi? Apakah Anda pernah mengenal kata menyerah?”
Bob Sadino masih tetap membakar semangat wirausaha Indonesia. Sesungguhnya, Ia memang (belum) pergi.