Bongkar Rahasia Memilih Influencer Sesuai Tahapan Customer Journey

marketeers article
Ilustrasi: 123RF

Di era pemasaran yang terus berkembang, penggunaan influencer menjadi salah satu strategi utama bagi merek untuk mencapai audiens mereka dengan cara yang lebih personal dan autentik. Memilih influencer pun tidak bisa sembarangan.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua influencer sama, dan memilih influencer yang tepat untuk setiap tahapan perjalanan pelanggan adalah kunci kesuksesan kampanye pemasaran.

Muhammad Jupaka, seorang Serialpreneur dengan pengalaman yang luas dalam mengelola berbagai merek, memberikan pandangan yang berharga tentang pentingnya memahami tahapan customer journey dalam memilih influencer.

Di era digital kini, customer journey terbagi ke dalam 5A, meliputi Aware, Appeal, Ask, Act, dan Advocate. Pada setiap tahapan dalam perjalanan pelanggan ini memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda.

Tentu, memilih sosok influencer yang sesuai dengan tahap tersebut dapat meningkatkan efektivitas keseluruhan kampanye.

BACA JUGA: Jaga Kepercayaan, Ini 3 Cara Pertahankan Autentisitas bagi Merek

Pertama-tama, tahap “aware“. Pada tahapan ini, merek dapat menggunakan mega-influencer atau selebritas yang memiliki jangkauan luas. Kehadiran mereka yang luas di platform media sosial dapat memberikan eksposur yang signifikan bagi merek atau produk.

Selanjutnya, tahap “appeal“. Untuk membuat konsumen tertarik dengan merek atau produk, macro-influencer dapat menjadi pilihan yang tepat. Mereka memiliki kemampuan untuk memberikan konten yang menarik dan relevan bagi audiens mereka.

BACA JUGA: 3 Langkah Buat Konten Menarik lewat Nilai-Nilai Merek

Kemudian, tahap “ask” dan “act”. Pada tahapan ini, konsumen mulai mencari informasi lebih lanjut tentang merek atau produk, dan memutuskan untuk bertindak atau membeli produk.

Micro-influencer yang memiliki hubungan sangat erat dengan audiens mereka, dapat menjadi pendorong tindakan ini karena mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam komunitas mereka.

Terakhir, tahap “advocate” atau menganjurkan, di mana konsumen yang puas dengan pengalaman mereka mulai mempromosikan merek atau produk kepada orang lain.

Meskipun jumlah pengikut tidak besar, konsumen yang puas dan nano-influencer memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pengikut mereka dan dapat memengaruhi pendapat mereka secara langsung.

“Dengan memahami tahapan perjalanan pelanggan dan mencocokkan selebrita atau orang lainnya dengan tujuan kampanye pemasaran, efektivitas upaya pemasaran influencer dapat ditingkatkan secara signifikan. Ini bukan hanya tentang jumlah pengikut, tetapi juga tentang relevansi dan keterhubungan mereka dengan audiens yang tepat,” tutup Jupaka.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related