Survei: 22% Bos-Bos di Indonesia Belum Berpikir ke Ranah Digital

marketeers article
22900877 hand drawn vector illustration icons set of digital marketing and media strategy doodles elements isolated on white

Apapun bisnisnya, perusahaan yang bergerak di berbagai bidang sudah mulai bergerak ke ranah digital. Entah itu dari sisi operasional, marketing, sampai penjualan. Wajar karena dunia digital pada dasarnya semakin mempermudah dan memperluas jangkauan dalam segi apapun. Bahkan tidak sedikit dari sisi biaya dengan go digital menjadi jauh lebih efisien.

Microsoft sebagai perusahaan digital mencoba menelaah lebih jauh seperti apa perencanaan berbagai perusahaan untuk masuk dunia ini. Dalam risetnya Microsoft Asia Digital Transformation, mereka mensurvei sekitar 113 petinggi perusahaan di Indonesia dengan perusahaan berkaryawan minimal 250 orang.

“Hasilnya sekitar 51% sudah punya perencanaan untuk masuk ke dunia digital. Tapi baru rencana ya. Hanya 27% saja yang sudah benar-benar masuk dan punya strategi di ranah digital. Dan masih ada sekitar 22% belum punya strategi digital sama sekali,” ujar Public Sector Director Microsoft Indonesia Peter Lydian di Jakarta pada Selasa (28/2) 2017 lalu.

Padahal dalam survei tersebut juga disebutkan bahwa sekitar 90% dari petinggi perusahaan tersebut setuju bahwa tranformasi perusahaan ke ranah digital itu penting. Lalu sekitar 88% punya keyakinan bahwa digitalisasi bisa memberikan insight kepada sebuah bisnis dan mendatangkan pemasukan baru.

Salah satu kendala dalam tranformasi ke ranah digital adalah soal keamanan alias cyber threat. Dalam survei sekitar 36% responden menyatakan rawannya kejahatan dunia maya menjadi halangan pertama. Kedua adalah soal ketersediaan sumber daya manusia mumpuni yang mengerti digital sekitar 35%.

Faktor lain secara berurutan adalah ketiadaan partner yang tepat untuk menjalankan bisnis secara digital, ketidakpastian ekonomi makro, sampai minimnya dukungan kebijakan pemerintah menyikapi problem dunia ICT.

Lalu apa tujuan dari para petinggi perusahaan ini ketika mereka masuk ranah digital? Paling utama menurut mereka adalah untuk memperkuat faktor internal alias memberdayakan karyawan. Artinya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia mereka lewat ranah digital anggapannya sangat penting. Jadi ketika perusahaan masuk ranah digital secara bisnis, mereka tidak kaget karena sudah ada persiapan secara internal.

“Setelah itu baru memperkuat atau engage customers, lalu memaksimalkan operasional perusahaan, dan terakhir adalah untuk membentuk bisnis baru,” tutup Peter.

    Related