Mengenal Branding “Good Life” ala Ismaya Group

marketeers article

Branding Ismaya Group berhasil membangun sebuah standar baru dalam gaya hidup kalangan menengah kota Jakarta. Restoran, club, hingga serangkaian event berhasil dibangun oleh Ismaya Group. Nama Ismaya seolah menjadi jaminan sukses sebuah event.

Perusahaan yang didirikan oleh Bram Hendrata, Christian Rijanto, dan Brian Sutanto ini tidak hanya menyajikan kualitas produk dan layanan yang nomor satu, tapi juga mengolaborasikan gaya hidup dalam tiap lini bisnisnya. Ini sejalan dengan misi Ismaya Group untuk Creating The Good Life.

Lantas apa makna good life bagi Ismaya? Rizky Dradjat Martha selaku Senior Corporate PR Ismaya Group menjelaskan bahwa makna good life dari Ismaya Group tidak lepas dari industri yang diselami oleh Ismaya Group, yakni hospitality.

“Kami berkembang dan bergerak di industri hospitality. Industri ini amat terkait dengan proses bagaimana kami memperlakukan konsumen kami. Kami ingin menciptakan konsumen kami yang hadir ke brand kami merasakan pengalaman good life yang berbeda-beda,” ujar Rizky.

Ia menjelaskan untuk restoran misalnya, Ismaya memiliki rangkaian merek restoran dengan pilihan menu makanan yang berbeda-beda. Mulai yang berfokus pada masakan khas Jepang, Tiongkok, hingga restoran yang fokus pada kopi. Baginya, selera orang selalu berbeda sehingga konsep good life tidak bisa disamaratakan.

“Siapa yang tidak ingin hidup dengan good life? Kami ingin ketika orang mendengar tentang good life mereka langsung menghubungkannya dengan Ismaya Group,” tambah Rizky.

Beberapa detail kecil dicoba oleh Ismaya Group untuk menciptakan good life. Salah satunya melalui musik. Rizki menilai bila konsumen memperhatikan secara detil, setiap musik yang diputar di gerai brand Ismaya selalu sama. Menurutnya, musik yang diputar di gerai brand Ismaya sudah merefleksikan DNA merek Ismaya.

“Daftar lagu di outlet kami tidak bisa main-main. Hanya ada satu orang saja yang boleh mengganti daftar lagu di outlet Ismaya,” imbuh Rizki.

Gerai flagship The People’s Cafe dan Djournal Coffee

Sementara itu, menurut Sarah Merci selaku Brand Manager Djournal Coffee, salah satu brand Ismaya Group, menjelaskan bahwa musik merupakan salah satu pendukung utama dari bisnis restoran. Oleh sebab itu kurasi mengenai musik yang diputar juga harus serius dan mencerminkan DNA dari brand itu sendiri.

Selain memiliki brand yang bergerak di bisnis restoran, Ismaya juga terkenal memiliki kepiawaian dalam menciptakan festival musik kelas internasional. Djakarta Warehouse Project (DWP) dan We The Fest (WTF) merupakan event festival tahunan yang diselenggarakan oleh Ismaya Group.

Setiap kedua event ini digelar selalu terlihat bahwa brand-brand Ismaya turut meramaikan keberlangsungan dari event yang diselenggarkan oleh brand induk mereka.

“Yang dilakukan oleh kami di tim restoran adalah bikin booth, tapi tidak semata hanya untuk sales. Kami hadir di sana memang untuk mendukung kesuksesan dari acara itu sendiri. Misal DWP, beberapa minggu sebelum pelaksanaan, kami sering bikin acara Road to DWP di gerai kami,” jelas Sarah.

Selama ini, merek restoran dari Ismaya Group mudah ditemui di pusat-pusat perbelanjaan. Namun kali ini dua merek Ismaya, Djournal Coffee dan The People’s Cafe berkolaborasi untuk membuka flagship store di kawasan gedung perkantoran World Trade Center.

Hal ini terbilang unik dan di lain sisi membuktikan bahwa Ismaya Group jeli dalam melihat peluang bisnis yang tersaji. Secara produk, Ismaya Group berhasil mengangkat cita rasa lokal dan asia dengan konsep yang modern sehingga citra dari produk tersebut dapat terus naik.

Related