Branding Kabupaten Malang Menjadi Jantung Pariwisata Jawa Timur

marketeers article

Bicara pariwisata di Jawa Timur, tentu tidak bisa lepas dari Surabaya, Batu, Banyuwangi, dan Bromo. Padahal di Jawa Timur masih banyak destinasi wisata pilihan yang keindahannya tidak bisa dianggap remeh.

Kabupaten Malang sadar betul bahwa di dalamnya memiliki potensi wisata yang harus disampaikan kepada masyarakat luas, baik domestik dan mancanegara. Oleh sebab itu, Kabupaten Malang baru saja meluncurkan branding terbarunya yang bertajuk Malang Kabupaten The Heart of East Java.

Penempatan Malang Kabupaten yang sengaja di balik, memang memiliki tujuan tersendiri. Menurut Bupati Kabupaten Malang, Rendra Kresna, penempatan kata tersebut untuk menghindari kesan terlalu administratif di benak para wisatawan.

“Dengan nama Malang Kabupaten kami berharap wisatawan akan langsung paham bahwa ini merupakan destinasi wisata, dari pada sebuah wilayah administratif,” terang Rendra dalam ajang Jakarta Marketing Week 2017 di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Rendra juga berharap dengan peluncuran branding baru ini akan membuat masyarakat semakin mengenal dengan Kabupaten Malang. Di kesempatan yang sama Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Abdul Malik juga menambahkan bahwa saat ini Kabupaten Malang aktif mempromosikan potensi pariwisatanya. Hal ini terlihat dengan giatnya Kabupaten Malang dalam melakukan acara-acara wisata, terutama yang bertemakan sport marketing.

Melalui peluncurkan branding terbaru ini, Kabupaten Malang menargetkan kunjungan 3,5 juta wisatawan pada 2021. Untuk mencapai target ini, Kabupaten Malang akan memabngun rangkaian infrastruktur, atraksi, dan amenitas.

“Ke depan kami akan membangun pariwisata dengan memberdayakan masyarakat,” jelas Abdul Malik.

Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya, branding memiliki fungsi penting dalam pengembangan potensi pariwisata. Pasalnya, branding selain proses sebuah produk kepada konsumen, juga merupakan sebuah investasi.

Arief menjelaskan bahwa branding Wonderful Indonesia sebelum tahun 2015 sama sekali tidak dilirik. Namun, setelah melakukan beragam strategi promosi dan pemasara, saat ini branding Wonderful Indonesia sudah mengungguli branding pariwisata Thailand dan Malaysia. “Jangan sekadar branding saja, harus ada anggaran untuk melakukan promosinya juga,” ujat Arief.

Arief juga menggarisbawahi bahwa Kabupaten Malang harus memperbaiki infrastruktur untuk menuju Malang. Kehadiran Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang belum cukup memenuhi. Pasalnya Bandara Malang belum berstandar internasional, sementara Bandara Juanda jaraknya terlalu jauh dari Malang.

“Di sekitar Kabupaten Malang harus ada bandara internasional. Jawa Timur memang kekurangan bandara internasional. Kalau mau jadi destinasi wisata internasional harus memiliki bandara internasional,” pungkas Arief.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related